Sosok

Melalui Tari Tradisional, RU III Duta Pariwisata Indonesia 2024 Tiara Lisna Gaungkan Pelestarian Budaya

Sabtu, 08 Februari 2025 - 22:32 | 64.96k
RU III Duta Pariwisata Indonesia 2024, Tiara Lisna. (FOTO: Tiara for TIMES Indonesia)
RU III Duta Pariwisata Indonesia 2024, Tiara Lisna. (FOTO: Tiara for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANDAR LAMPUNG – Peraih selempang RU III Duta Pariwisata Indonesia 2024, Tiara Lisna Ayudia Noor (18), yang akrab disapa dengan Tiara, adalah salah satu dari banyak sosok muda yang sangat peduli dengan pelestarian budaya Indonesia, khususnya dalam bidang tari tradisional. 

Dalam hal ini sebagai Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Program Studi Administrasi Bisnis di Universitas Lampung, Tiara juga aktif sebagai model dan seorang penari yang memiliki komitmen kuat untuk memperkenalkan tari tradisional kepada khalayak luas.

Advertisement

"Bagi saya, pelestarian budaya terutama tari tradisional, merupakan hal yang sangat penting, terlebih di tengah pesatnya perkembangan globalisasi yang membuat budaya luar semakin mudah masuk ke Indonesia," ucapnya kepada TIMES Indonesia melalui keterangan tertulis, Sabtu (8/2/2025).

Tantangan

Tanpa pelestarian budaya, Tiara mengkhawatirkan bangsa ini akan kehilangan identitasnya, yang bisa berujung pada hilangnya nilai-nilai yang telah diwariskan turun-temurun. Pasalnya tari tradisional adalah salah satu warisan budaya yang memperlihatkan kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia. Oleh karena itu, selain menjaga budaya, pelestarian tari tradisional juga berkontribusi pada sektor pariwisata dan perekonomian kreatif Indonesia.

Dalam menjalankan kegiatan tari tradisional, Tiara tidak hanya berfokus pada dirinya sendiri, tetapi juga berperan aktif dalam mengajarkan dan memperkenalkan tari tradisional kepada generasi muda. Salah satu pengalaman yang paling membanggakan baginya adalah ketika ia menjadi ketua seni tari di SMAN 10 Bandar Lampung pada saat masih bersekolah. 

"Saya mengajarkan tari kepada adik-adik, dari yang belum bisa hingga yang sudah mahir. Tentunya merasa bangga bisa mengenalkan tarian dari berbagai daerah di Indonesia melalui konsep medley, yang menggabungkan tarian dari Lampung, Padang, Palembang, Batak, dan daerah lainnya dalam satu pertunjukan. Hal ini, bukan hanya mengajarkan gerakan tari, tetapi juga mengenalkan kekayaan budaya Indonesia yang beragam," ungkapnya.

Peluang

Lebih jauh tentu saja, selain tantangan yang ada dalam melestarikan tari tradisional, Tiara juga melihat peluang besar. Di mana era globalisasi saat ini tidak hanya membawa dampak negatif, tetapi juga memberikan kesempatan bagi tari tradisional untuk dikenal lebih luas. 

"Dengan adanya platform media sosial seperti Instagram dan TikTok, tarian tradisional bisa dilihat dan dipelajari oleh banyak orang, bahkan di luar negeri," ucap anak bungsu dari tiga bersaudara yang bekerja sebagai freelance model dan memiliki hobi menari sembari tersenyum manis.

Kemudian lebih lanjut Tiara pernah melihat seorang turis asal Jepang yang mencoba menari Bajidor Kahot, sebuah tarian tradisional Sunda, yang membuktikan bahwa tarian Indonesia dapat menarik perhatian dunia. 

"Namun, saya juga sangat menyadari bahwa tantangan terbesar dalam melestarikan tari tradisional adalah minimnya minat generasi muda terhadap budaya sendiri, yang lebih tertarik dengan budaya luar," tuturnya menjabarkan.

Harapan dan Ajakan

Maka dari itu, Tiara berharap agar ke depan akan ada lebih banyak generasi muda yang mencintai budaya Indonesia dan berkomitmen untuk melestarikannya. Ia ingin generasi muda tidak lagi menganggap tari tradisional sebagai sesuatu yang kuno atau usang, melainkan sebagai warisan berharga yang harus dijaga dan dipelihara. 

Oleh karena itu Tiara mengajak seluruh masyarakat, terutama generasi muda, untuk bersama-sama mengenali, mencintai, dan melestarikan budaya Indonesia. Pelestarian budaya bukan hanya tugas seniman, tetapi tugas kita bersama sebagai warga negara. 

"Tari tradisional bukan sekadar gerakan tubuh, tetapi cerminan sejarah, nilai, dan identitas kita sebagai bangsa. Mari kita komitmen untuk belajar, mencintai, dan menjaga warisan budaya ini agar tetap lestari," tandasnya menutup penyampaian. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES