Cantik Berhijab ala Puteri Indonesia Jabar Persahabatan 2025 Defa Azzahra: Wujudkan Pariwisata Inklusif dan Berkelanjutan

TIMESINDONESIA, BOGOR – Puteri Indonesia Jabar Persahabatan 2025, Defa Azzahra, atau akrab disapa Zahra, adalah wanita muda asal Kabupaten Bogor, berusia 23 tahun.
Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, perempuan cantik yang istiqomah berhijab ini diketahui menjalani dua jurusan sekaligus di perguruan tinggi, yaitu Ilmu Komunikasi dan Ilmu Komputer.
Advertisement
Dalam hal ini selain sebagai Marketing Communication Staff di RUKUN Senior Living Bogor, Zahra juga mengajar di SMK Bogor dan aktif sebagai model serta penggemar olahraga, modeling, dan traveling.
"Melalui akun media sosial Instagram dengan nama akun @azzahradefa_, saya kerap berbagi momen serta inspirasi untuk netizen khususnya wanita muda di manapun berada," katanya kepada TIMES Indonesia melalui keterangan tertulis, Jumat (7/3/2025).
Capaian Prestasi dan Penghargaan
Dengan segala keaktifannya, Zahra telah meraih banyak prestasi membanggakan yaitu:
1. Winner III 02SN Karate East Java (2018)
2. Best Young Entrepreneur by East Java Governor (2019)
3. Top 5 & The Favorite Puteri Hijab Indonesia West Java (2020)
4. Top 10 Duta Muslimah Hunt Bogor (2022)
5. Top 6 & Best Speech Miss Teenager Indonesia West Java (2022)
6. Top 5 Inspiring Miss Banten (2024)
7. Mojang Kabupaten Bogor (2024)
8. Runner Up 2 NMP Ramadhan Style (2024)
9. Runner Up 1 Miss Modest Muslimah (2024)
Lebih lanjut Zahra memiliki filosofi bahwa menjadi seorang beauty queen bukan hanya soal penampilan, tetapi juga tentang tindakan nyata yang memberi manfaat untuk masyarakat.
"Sebagai perwakilan wanita Indonesia yang berani, saya ingin menunjukkan bahwa hijab bukan penghalang untuk terus berkarya dan mencapai prestasi luar biasa," ungkapnya menegaskan.
Advokasi Pariwisata Inklusif
Dengan kekayaan alam yang luar biasa, Jawa Barat memiliki potensi pariwisata yang besar. Zahra aktif mengembangkan sektor pariwisata dengan mengkolaborasikan influencer lokal dan content creator untuk mempromosikan virtual tours.
Salah satu inisiatif utamanya adalah kata dia menciptakan pariwisata yang inklusif dengan mengintegrasikan bahasa isyarat dalam pengalaman wisata, bekerja sama dengan sekolah khusus dan lembaga pelatihan bahasa isyarat.
"Pariwisata harus bisa diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Bersama, kita bisa membuat pariwisata Jawa Barat dikenal global dan menjadi lebih inklusif," ujarnya penuh harap.
Misi Sosial dan Kolaborasi
Lanjutnya, Zahra percaya bahwa kolaborasi dengan pihak-pihak kompeten, seperti lembaga pelatihan bahasa isyarat, dapat memperluas pengetahuan masyarakat tentang komunikasi dengan teman tuli.
"Selain itu saya bersama tim juga aktif memberikan edukasi dan sosialisasi bahasa isyarat, khususnya di daerah-daerah terdampak bencana, seperti di Bekasi, dan sekitarnya," tuturnya sembari tersenyum manis.
Harapan dan Ajakan
Lebih jauh dirinya ingin agar pariwisata Jawa Barat tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Ia juga berharap bisa menginspirasi lebih banyak perempuan untuk berani bermimpi besar, berkarya tanpa batas, dan berkontribusi melalui aksi nyata.
"Kita semua sepakat bahwa hijab itu bukan penghalang untuk berprestasi, dan kecantikan sejati terletak pada sikap serta tindakan yang membawa kebaikan bagi masyarakat," imbuh Zahra menutup penyampaian.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |