Motivasi dan Keteguhan Alissa Nurfitri, dari Pramugari KAI hingga Kehilangan Orangtua

TIMESINDONESIA, PALEMBANG – Sosok muda inspiratif berusia 23 tahun asal Sekayu, Musi Banyuasin, Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ini adalah Alissa Nurfitri, atau yang akrab disapa dengan Alissa.
Ia merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Lulusan SMA Negeri 1 Sekayu ini melanjutkan pendidikannya di Jogja Flight Indonesia, cabang Jakarta, sebagai langkah awal meniti kariernya di dunia transportasi dan pelayanan publik.
Advertisement
Kini, Alissa bekerja sebagai pramugari Kereta Api Indonesia (KAI), sebuah profesi yang menuntut tanggung jawab besar dan ketangguhan mental. Di balik senyuman ramahnya kepada penumpang, tersimpan kisah perjuangan dan kehilangan yang membentuknya menjadi pribadi kuat.
Langkah Awal Menuju Dunia Pramugari
Di waktu luangnya, Alissa gemar bernyanyi, berenang, berolahraga, serta membaca buku. Ia juga aktif di media sosial melalui akun Instagram @alissamdn dan TikTok @sasasilaaa, tempat ia membagikan aktivitas dan inspirasi hidup.
Perjalanan karier Alissa dimulai pada tahun 2019/2020 ketika ia menempuh pendidikan di Jogja Flight Indonesia. Tak butuh waktu lama, di tahun 2021 ia sudah bekerja sebagai Pramugari Kapal Laut.
Namun, impiannya tidak berhenti di situ. Awal tahun 2022, Alissa bergabung dengan KAI sebagai Pramugari. Menjadi bagian dari sistem transportasi darat nasional adalah kebanggaan sekaligus tantangan baru baginya.
Prestasi yang Menginspirasi
Sejak duduk di bangku sekolah, Alissa telah menunjukkan kegigihannya. Ia berhasil meraih:
1. Juara Umum 2 dan 3 di sekolah
2. Peringkat 1 di kelas secara konsisten
3. Anggota Paskibraka 2018
"Prestasi dan pengalaman ini menjadi fondasi mentalitas kompetitif dan disiplin yang saya bawa hingga ke dunia profesional," kata Alissa kepada TIMES Indonesia melalui keterangan tertulis, Jumat (18/4/2025).
Peluang dan Tantangan
Kemudian Alissa melihat pekerjaannya bukan hanya sebagai profesi, tetapi juga sebagai peluang untuk terus mengembangkan diri. Ia belajar tentang efisiensi waktu dan pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
"Namun, tantangan tetap ada yaitu keterbatasan waktu, pola kerja yang berubah, serta tanggung jawab lain di luar pekerjaan utama. Meski begitu, saya terus menyesuaikan diri dengan semangat pantang menyerah," ujarnya.
Dukungan Keluarga dan Rasa Kehilangan yang Menguatkan
Lebih lanjut Alissa tumbuh dalam keluarga yang mendukung penuh asalkan ia tetap dalam jalur positif. Mamanya selalu menekankan untuk tidak meninggalkan salat, menjaga diri, dan terus berdoa.
"Nggak ada yang hebat dari saya selain doa ibu yang kuat," ujarnya.
Teman-temannya pun turut memberi semangat. Kehangatan dan tawa bersama mereka menjadi penyemangat di tengah padatnya aktivitas. Begitu juga lingkungan kerja di KAI yang positif dan suportif, membuatnya merasa dihargai dan termotivasi.
Namun, lebih jauh salah satu titik balik terbesar dalam hidup Alissa adalah kehilangan sang papa. Dengan penuh haru, ia menuliskan pesan untuk ayahnya:
"Paa.. jika papa masih ada, mau bilang liat anak bungsu papa semandiri ini sekarang… Lisa ingin cerita tentang hari-hari Lisa setelah kepergian papa… Hidup lebih lama, Paa… Tenang ya di sana, anak perempuanmu baik-baik saja di sini. Love you more, Papa."
Pesan untuk Generasi Muda
Di tengah perjuangannya, Alissa tak lupa berbagi pesan inspiratif bagi anak muda di antaranya:
1. Setiap harapan punya rintangannya, setiap tujuan ada ujiannya. Jangan takut gagal
2. Belajar jadi nekat. Tanpa nekat, kamu nggak akan jadi hebat
3. Kamu adalah proyek terpenting dalam hidupmu. Bangunlah versi terbaik dirimu
4. Syukuri hidup dan yakinlah bahwa Allah selalu memberi pada yang bersyukur
5. Kalau berhasil, bersyukur. Kalau gagal, coba lagi. Capek boleh, menyerah jangan
6. Jadilah kuat atas apapun yang pernah membuatmu patah. It's okay, just say it
7. Bekerjalah dengan ikhlas dan penuh cinta. Kebahagiaan akan menyusul
Alissa Nurfitri adalah potret generasi muda yang penuh semangat, berani bermimpi, dan tidak takut menghadapi cobaan. Kisahnya mengajarkan bahwa dukungan keluarga, semangat pantang menyerah, dan keyakinan kepada Tuhan adalah kunci untuk terus melangkah, sejauh apapun perjalanan itu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |