Tokoh Muda Pemalang Farras Alam Majid Gairahkan Politik Intelektual

TIMESINDONESIA, PEMALANG – Dalam lanskap politik lokal yang kerap kali didominasi oleh wajah-wajah lama, hadirnya sosok muda progresif menjadi harapan baru. Sosok itu bernama Farras Alam Majid, tokoh muda asal Kabupaten Pemalang yang mengukir jejak penting dalam pergerakan mahasiswa, aktivisme sosial, hingga panggung politik daerah. Ia bukan hanya sekadar pengamat atau komentator, tetapi penggerak yang terjun langsung, dari ruang diskusi hingga garis depan lapangan politik.
Ketika ditemui awak media pada Jumat (18/4/2025), Farras menyampaikan bahwa para pemuda harus bisa berproses jauh dengan berbagai pembelajaran hidup, baik yang ditemukan di lembaga formil seperti kampus, maupun komunitas sosial masyarakat.
Advertisement
"Saya meyakini tidak ada suatu hasil yang yang instan, tiap pemuda harus melewati laboratorium kehidupan untuk lebih cermat membaca situasi dan terlibat aktif dalam gerakan masyarakat dan pulang ke Pemalang untuk berproses adalah bagian pilihan hidup untuk turut serta membangun kebaikan di tanah air sendiri. Ini adalah panggilan hati. Ad astra per aspera, mencapai bintang melewati kesulitan," tuturnya.
Membuka Lembaran Awal dari Pemalang
Lahir dan besar di Pemalang, Farras Alam Majid adalah representasi generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga aktif dan berani berkontribusi. Ia menempuh pendidikan dasar dan menengah di dua sekolah unggulan di kabupatennya: SMPN 1 Randudongkal dan SMAN 1 Pemalang, tempat di mana karakter kepemimpinannya mulai dibentuk. Saat masih SMA, Farras telah menunjukkan minat tinggi pada organisasi. Ia aktif di OSIS, dan dipercaya sebagai Pradana Umum Pramuka, posisi tertinggi dalam struktur kepemimpinan Gerakan Pramuka di sekolah tersebut.
Dari Yogyakarta untuk Indonesia
Perjalanan intelektual Farras berlanjut ke jenjang perguruan tinggi, saat ia memilih menempuh pendidikan di Program Studi Teknik Informatika, UPN “Veteran” Yogyakarta. Meski mengambil jurusan teknik, ia tidak pernah melepaskan gairahnya pada dunia sosial-politik dan kepemudaan. Di kampus, Farras membangun reputasi sebagai orator yang kritis dan organisator yang solid. Tahun 2023, ia dipercaya menjabat sebagai Presiden BEM KM UPN "Veteran" Yogyakarta, posisi strategis yang menjadi titik balik perannya dalam skala nasional.
Jabatannya sebagai Presiden BEM memperluas jejaringnya ke wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Ia kemudian terpilih sebagai Koordinator Wilayah Jateng-DIY BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) melalui forum Musyawarah Nasional BEM SI Kerakyatan di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Di posisi ini, Alam Majid mengoordinir hampir 50 kampus ternama, termasuk UGM, UNNES, UMY, UII, dan lainnya dalam menghadapi berbagai isu nasional seperti pendidikan, lingkungan, dan demokrasi.
Kembali untuk Membawa Perubahan di Tanah Kelahiran
Selepas menjabat di dunia kampus, Farras memutuskan pulang ke tanah kelahirannya di Pemalang. Alih-alih beristirahat, ia justru semakin aktif dan matang dalam berkontribusi. Pada Pilkada Pemalang 2024, ia dipercaya sebagai bagian dari Tim Pemenangan Pasangan Mansur-Bobby, di mana ia bertugas sebagai pengelola IT dan Citra Digital kampanye mulai dari sistem komunikasi, pengolahan data pemilih, hingga optimalisasi media sosial. Ia juga mendirikan Mansur Muda, organisasi kepemudaan yang menggalang partisipasi anak muda dalam mendukung agenda-agenda perubahan.
Tak berhenti di situ, Farras Alam Majid juga dipercaya sebagai Koordinator Karisedenan Pekalongan Raya (mencakup wilayah Pemalang, Tegal, Kota Tegal, Pekalongan, dan Batang) dalam gerakan Kawula Muda Ahmad Luthfi, mendukung Kapolda Jateng tersebut dalam upaya pencalonan sebagai Gubernur Jawa Tengah. Perannya di sini mencakup mobilisasi relawan, komunikasi politik, serta penguatan jejaring pemuda lintas daerah.
Aksi Sosial, Ekologis, dan Edukasi Politik
Farras Alam Majid memahami bahwa perubahan tidak bisa hanya dilakukan melalui politik elektoral. Ia kemudian merancang berbagai kegiatan yang menyasar akar persoalan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan isu-isu lingkungan dan pendidikan politik. Bersama Mansur Muda, ia menjadi pelopor kampanye kebersihan pasca-acara nonton bareng, serta menggagas Deklarasi Pemuda Peduli Sampah, suatu inisiatif yang mengangkat keterlibatan generasi muda dalam isu lingkungan hidup.
Ia juga memimpin inisiatif Laporke Bolo, sebuah gerakan pemantauan pemilu berbasis partisipasi anak muda yang mengedepankan transparansi, kejujuran, dan edukasi pemilih. Melalui program ini, Farras membentuk jaringan pengawas TPS, membina relawan muda, dan menyuarakan pentingnya pemilu bersih serta hak-hak demokratis warga.
Pembicara, Fasilitator, dan Role Model
Berbagai forum telah ia hadiri sebagai narasumber. Ia tampil dalam seminar tentang demokrasi, pelatihan kaderisasi strategis, hingga pelatihan kepemimpinan mahasiswa. Beberapa di antaranya adalah Diskusi Publik BEM FEB, Pemuda Peduli Demokrasi di Semarang, serta Pelatihan Kastrad Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sultan Agung.
Dengan perpaduan antara kemampuan teknis IT, leadership strategis, serta keberanian dalam beropini, Farras Alam Majid adalah contoh ideal pemuda modern yang tak hanya aktif secara intelektual, namun juga konsisten membumi mengakar dalam persoalan sosial masyarakat.
Dalam dirinya, Farras Alam Majid memadukan kecerdasan, keberanian, dan kepekaan sosial. Ia bukan hanya "mahasiswa aktivis" atau "orang IT", tapi simbol dari bagaimana anak muda bisa hadir di ruang-ruang strategis—mengambil peran bukan sebagai pelengkap, melainkan sebagai agen perubahan utama. Bagi Pemalang dan Jawa Tengah, Farras Alam Majid adalah harapan yang tengah tumbuh; dan bagi Indonesia, ia adalah salah satu potensi terbaik dari generasi muda yang siap menatap masa depan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |