Sosok

RU 1 Duta Pariwisata Jawa Barat 2025 Titania Azzahra Rahman Gaungkan 'MLEBU'

Minggu, 20 April 2025 - 07:14 | 20.01k
RU 1 Duta Pariwisata Jawa Barat 2025, Titania Azzahra. (FOTO: Tania for TIMES Indonesia)
RU 1 Duta Pariwisata Jawa Barat 2025, Titania Azzahra. (FOTO: Tania for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Di tengah arus modernisasi yang terus melaju cepat, Titania Azzahra Rahman (20), mahasiswi Jurusan Pariwisata Syariah UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, hadir membawa semangat baru untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal.

Gadis yang akrab disapa Tania ini tak hanya dikenal karena parasnya yang memesona sebagai Nok Photogenic Kabupaten Cirebon 2022, tetapi juga karena perannya sebagai 1st Runner Up Duta Pariwisata Jawa Barat 2025 yang aktif mengadvokasi pentingnya budaya di kalangan generasi muda.

Advertisement

Budaya dan Pariwisata, Dua Hal yang Tak Bisa Dipisahkan

Dalam hal ini bagi anak sulung dari tiga bersaudara yang hobi menyanyi, menari, dan traveling ini menjelaskan bahwa budaya bukan sekadar warisan leluhur, tetapi juga identitas jati diri yang membentuk karakter dan pandangan hidupnya.

“Melalui budaya, saya bisa memahami nilai-nilai, sejarah, dan kearifan lokal. Itu semua membentuk siapa seseorang hari ini,” ujar Tania dalam wawancara bersama TIMES Indonesia melalui keterangan tertulis, pada Minggu (20/4/2025).

Pariwisata, menurutnya, menjadi media penting dalam memperkenalkan budaya kepada masyarakat yang lebih luas.

“Pariwisata membuat budaya lebih hidup, lebih dekat dengan masyarakat, dan lebih dikenali oleh generasi muda maupun wisatawan,” katanya.

KUSTA dan MLEBU: Gerakan Nyata dari Diskusi ke Aksi

Lebih lanjut Tania juga menggagas sebuah inisiatif budaya bersama para budayawan dan pegiat pariwisata bernama KUSTA, singkatan dari Diskusi Pariwisata. Fokus utama diskusi ini adalah permasalahan budaya yang kini dihadapi masyarakat, seperti kurangnya apresiasi terhadap seni tradisional hingga minimnya regenerasi pelaku budaya.

Hasil dari diskusi ini kata dia melahirkan gerakan bernama MLEBU, akronim dari Melek Budaya. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaan generasi muda terhadap budaya lokal melalui berbagai aksi nyata.

“MLEBU ini bukan hanya jadi tema diskusi, tapi juga kami realisasikan lewat event budaya, edukasi publik, sampai kampanye media sosial,” jelas Tania. Bahkan, tagar #MLEBU kini mulai ramai digunakan di berbagai platform sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya.

Tantangan dan Harapan

Meski memiliki semangat yang besar, Tania tak menampik adanya tantangan dalam menyuarakan budaya di tengah era digital. “Yang paling sulit adalah membangkitkan minat generasi muda terhadap budaya lokal. Selain itu, pendanaan dan kolaborasi lintas sektor juga masih minim,” tuturnya.

Namun, justru tantangan itu yang menurutnya menjadi bahan bakar untuk terus bergerak. Pemilik akun media sosial Innstagram @azzhratitania_ mengaku akan terus mencari cara kreatif agar budaya bisa menjadi bagian dari gaya hidup anak muda.

Ajak Generasi Muda Bergerak Bersama

Di akhir wawancara, Tania menyampaikan harapannya agar budaya tidak hanya dilestarikan, tetapi juga dimaknai dan dibanggakan. Ia juga mengajak generasi muda untuk mulai peduli dengan cara sederhana.

“Mulailah dari mengenal seni lokal, ikut event budaya, sampai berbagi konten positif bertema budaya di media sosial. Budaya itu tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya menutup penyampaian dengan nada penuh semangat.

Dengan semangat dan konsistensinya, Titania Azzahra Rahman membuktikan bahwa generasi muda bisa menjadi motor penggerak pelestarian budaya bukan sekadar pewaris, tapi juga penjaga dan pengembang budaya bangsa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES