Sosok

Livia Nadhira Silva: Lagu Daerah adalah Warisan, Bukan Sekadar Hiburan

Jumat, 13 Juni 2025 - 02:26 | 13.97k
Mojang Wakil 1 Cimahi 2024, Livia Nadhira Silva. (FOTO: Livia for TIMES Indonesia)
Mojang Wakil 1 Cimahi 2024, Livia Nadhira Silva. (FOTO: Livia for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, CIMAHI – Mojang Wakil 1 Kota Cimahi 2024, Livia Nadhira Silva, menegaskan pentingnya pelestarian lagu daerah sebagai bagian dari menjaga identitas budaya Indonesia. 

Dalam hal ini bagi perempuan cantik berusia 22 tahun, bahwa lagu daerah bukan sekadar hiburan, melainkan jembatan untuk mencintai dan memahami akar budaya sendiri.

Advertisement

Livia, yang kini aktif sebagai asisten dosen di Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), memandang bahwa lagu daerah adalah bentuk kearifan lokal yang tidak lekang oleh waktu. 

"Aku melihat lagu daerah itu sebagai kearifan lokal dan merupakan cerminan dari identitas daerah itu sendiri," ujar Livia saat diwawancarai secara eksklusif bersama TIMES Indonesia, Kamis (12/6/2025).

Melestarikan Budaya Lewat Nada

Tak hanya unggul di bidang akademik, tapi dibuktikan dengan kelulusan cumlaude dan prestasi sebagai Best Paper di Economics Student Conference UNPAR, Livia juga menunjukkan dedikasi besarnya terhadap dunia seni dan budaya. 

Sebagai juara 1 FLS2N Vocal Group tingkat Kota Cimahi tahun 2017, kecintaan Livia yang juga hobi bernyanyi, bermain alat musik, dan melukis ini telah tumbuh sejak usia remaja.

“Budaya itu akan terus hidup selama kita menjaga dan melestarikannya,” tegasnya. Ia menambahkan, salah satu cara paling sederhana namun efektif untuk melestarikan lagu daerah adalah dengan menyanyikannya dan membagikannya kepada generasi muda.

Menurut Livia, lagu daerah menyimpan banyak nilai sejarah dan filosofi kehidupan masyarakat setempat. “Lagu daerah tidak selalu tentang melodinya yang enak didengar, namun ada banyak cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi,” ungkapnya.

Bubuy Bulan dan Harapan untuk Masa Depan

Livia memiliki lagu daerah favorit yaitu Bubuy Bulan, lagu berbahasa Sunda yang dikenal dengan liriknya yang puitis dan nada-nada lembut. “Aku suka banget karena liriknya puitis dan nadanya menenangkan. Rasanya menyanyikannya seperti kembali ke suasana pedesaan yang damai,” tuturnya.

Lebih lanjut ia berharap ke depannya lagu daerah bisa lebih dikenal luas, khususnya oleh generasi muda. Ia menyarankan agar musisi lokal turut mengangkat lagu-lagu daerah dengan aransemen yang modern agar tetap relevan di era sekarang.

“Budaya luar yang semakin mendominasi bukan halangan, melainkan pemicu bagi kita semua untuk bisa mengemas budaya lokal ini secara lebih fresh dan menarik,” ujar Livia dengan nada penuh semangat sembari tersenyum manis.

Duta Budaya di Tengah Arus Globalisasi

Kemudian lebih jauh sebagai Mojang Wakil 1 Kota Cimahi 2024, Livia merasa punya tanggung jawab moral untuk menjadi duta budaya, termasuk dalam melestarikan lagu daerah. 

"Saya menyadari bahwa lagu-lagu tradisional Indonesia kerap dibawakan dalam forum budaya internasional, membuktikan bahwa budaya lokal punya daya saing global. Ini jadi peluang untuk menunjukkan bahwa budaya kita kaya, unik, dan layak diangkat ke panggung internasional,” katanya.

Lewat platform media sosialnya @liviaans, Livia juga aktif membagikan konten bertema budaya, termasuk cuplikan lagu daerah yang ia nyanyikan sendiri. Dengan suara merdu dan penghayatan yang mendalam, ia berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk ikut menjaga warisan budaya bangsa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES