
TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Tiga siswa SMA Muhammadiyah 1 Babat (SMA MUH1BA), Kabupaten Lamongan, Anisa Tiara Madhani, Ariffaturizqy Al Khoiri, dan Erika Mei Rosalinda merasa terpanggil dengan adanya limbah yang ditimbulkan baterai buatan pabrik.
Menurut Anisa yang ditunjuk sebagai juru bicara, baterai yang biasa digunakan masyarakat Indonesia untuk keperluan alat-alat elektronik, menyimpan kandungan yang berbahaya. “Baterai umumnya ada magnesium, dan logam berat,” jelasnya.
Advertisement
Anisa menjelaskan, logam berat dan magnesium tersebut akan berdampak buruk bagi lingkungan, bahkan sampai mempengaruhi kesehatan penggunanya.
“Kita melihat efek penggunaan itu berbahaya bagi kesehatan, lingkungan juga berbahaya jika baterai sudah tidak digunakan (baterai bekas),” ulasnya.
“Kita melihat satu sisi buruk dampak baterai yang biasa kita gunakan pada umumnya,” lanjutnya. Sisi buruk baterai berbagai merk yang beredar dan selama ini dimanfaatkan masyarakat Indonesia terhadap kesehatan dan lingkungan itulah yang menjadi alasan ketiganya menciptakan baterai ramah lingkungan.
Ketiganya berhasil menciptakan baterai alternatif dengan bahan dasar dari kotoran kambing. “Kelebihannya tidak memiliki dampak lingkungan, jika habis bisa diisi ulang,” tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.