TESS NASA Temukan Planet Kembaran Bumi yang Layak Huni

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Satelit pemburu planet alien, TESS (Transiting Exoplanet Survey Satellite) milik NASA menemukan planet ekstrasurya seukuran bumi, yang berpotensi layak dihuni manusia untuk pertama kalinya.
Temuan ini diumumkan pada pertemuan ke-235 American Astronomical Society di Honolulu, Senin (6/1/2020) waktu setempat. Planet yang diberi nama "TOI 700 d" ini relatif dekat dengan bumi. Hanya 100 tahun cahaya jauhnya.
Advertisement
Dilansir dari Aljazeera, Selasa (7/1/2020), planet ini mengorbit bintang pada zona kehidupan yang memungkinkan adanya air cair. Temuan ini menarik bagi para astronom, karena merupakan salah satu dari beberapa planet layak huni yang ditemukan di luar tata surya dan berukuran sebesar Bumi.
Dikutip dari CNN, Direktur Divisi Astrofisika di Markas NASA menyebutkan, TESS memang dirancang dan diluncurkan secara khusus untuk menemukan planet seukuran bumi yang mengorbit bintang di dekatnya.
Awalnya TESS salah mengelompokkan bintang, yang berarti planet-planet tampak lebih besar dan panas daripada yang sebenarnya.
Beberapa astronom amatir, termasuk siswa sekolah menengah Alton Spencer yang bekerja dengan anggota tim TESS kemudian mengidentifikasi kesalahan tersebut.
"Kami mengoreksi parameter bintang, ukuran planet-planetnya turun, dan kami menyadari yang paling jauh adalah seukuran Bumi dan di zona layak huni," kata seorang mahasiswa pascasarjana di University of Chicago, Emily Gilbert.
Penemuan kembaran bumi ini kemudian dikonfirmasi Spitzer Space Telescope. Beberapa planet serupa lainnya telah ditemukan sebelumnya, terutama oleh Teleskop Luar Angkasa Kepler. Tetapi penemuan ini adalah yang pertama ditemukan oleh TESS yang diluncurkan pada 2018 itu.
TESS meneropong satu area langit untuk memelototi apakah sebuah planet melintas di depan bintang (transit), yang menyebabkan penurunan sementara kecemerlangan bintang. Ini memungkinkan TESS untuk menyimpulkan keberadaan sebuah planet, ukuran, dan orbitnya.
Bintang TOI 700 kecil, sekitar 40 persen dari ukuran Matahari dan hanya sekitar setengah panasnya.
TESS menemukan tiga planet di orbit, bernama TOI 700 b, c dan d. Hanya "d" yang berada di zona layak huni, tidak terlalu jauh dari dan tidak terlalu dekat dengan bintang, di mana suhunya memungkinkan kehadiran air cair.
Ukurannya sekitar 20 persen lebih besar dari Bumi dan mengorbit bintangnya selama 37 hari. Planet 700 d menerima 86 persen energi yang diterima Bumi dari Matahari.
Masih harus dilihat 700 d terbuat dari apa. Para peneliti telah menghasilkan model berdasarkan ukuran dan jenis bintang untuk memprediksi komposisi atmosfer 700 d dan suhu permukaannya.
Dalam satu simulasi, NASA menjelaskan, planet ini tertutupi samudera dengan "atmosfer padat karbon dioksida yang mirip dengan apa yang dicurigai para ilmuwan mengelilingi Mars ketika masih muda".
Planet ini terkunci yang berarti satu sisi selalu menghadap bintang, seperti halnya dengan Bulan dan Bumi. Rotasi sinkron ini berarti bahwa, dalam model lain, satu sisi planet ini terus dalam keadaan gelap.
Simulasi ketiga meramalkan dunia semua-daratan, di mana angin mengalir dari sisi gelap planet ke bagian yang terang. Beberapa astronom akan mengamati planet ini dengan instrumen lain, untuk mendapatkan data baru yang mungkin cocok dengan salah satu model NASA.
Satelit pemburu planet alien, TESS (Transiting Exoplanet Survey Satellite) milik NASA menemukan planet ekstrasurya seukuran bumi, yang berpotensi layak dihuni manusia untuk pertama kalinya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Widodo Irianto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |