Doddy Hernanto, Menggambar dan Berkarya dengan Teknologi
TIMESINDONESIA, MALANG – Teknologi semakin canggih. Penggunaan teknologi dinilai semakin mendominasi dan mempermudah kehidupan era ini. Berbagai bidang sudah melibatkan teknologi dalam penerapannya, tak terkecuali dalam bidang seni.
Adalah Doddy Hernanto, seniman inovator QR art Indonesia yang berhasil mengkombinasikan teknologi dengan seni. Saat ini, sudah ada lebih dari 200 karya yang ia ciptakan.
Advertisement
Doddy mengaku awalnya sempat kesulitan dalam membuat karya seni yang luar biasa ini. Ia membutuhkan paling tidak 6 jam saat awal mula mencoba membuat sebuah gambar. Seiring berjalannya waktu, ia hanya membutuhkan 3 jam saja untuk menciptakan sebuah mahakarya.
Contoh karya seni Doddy Hernanto yang menggunakan teknologi QR Code (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Ketika pengunjung ingin melihat hasil karya Doddy ini, mereka hanya perlu membuka aplikasi scan atau menggunakan Google Lens. Setelah di-scan, maka pengunjung akan dialihkan untuk melihat berita-berita yang ada dan terindeks di Google. Teknologi ini juga dapat diterapkan sebagai personal branding, promosi, perusahaan, dan lainnya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa otak manusia akan lebih mudah mencerna gambar lebih baik daripada tulisan. Dalam pameran yang ia gelar di Kota Malang, Selasa (19/7/2022) ini, ia membawa kurang lebih 10 karya seni, seperti lukisan Presiden RI, Joko Widodo, Ma’ruf Amin, Prabowo, dan beberapa tokoh penting lainnya.
Doddy saat mencontohkan hasil scan QR Art karya seninya (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
“Otak manusia itu memproses gambar lebih cepat 60.000 kali,” ujar pria 61 tahun ini saat dijumpai di Kopi Koopen, Ijen, Malang.
Ia juga menyebut bahwa karya seni digital tidaklah terbatas. Goresan tinta pelaku seni tidak akan sama. Presisinya pun tidak akan sama.
“Tanda tangan saja hari ini dan besok tidak akan sama. Pasti presisinya pun berbeda,” jelas Doddy Hernanto.
Terakhir, QR Art ini merupakan karya seni yang tidak bisa ditiru karena QR Art ini merupakan gabungan antara analog dan digital dengan yang dibalut dengan seni. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |