Google Alphabet Edukasi Cara Tangkal Hoaks Secara Digital Selama Perang Rusia-Ukraina
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepala penelitian Google Alphabet di unit anti-propaganda Jigsaw, Beth Goldberg menyampaikan bahwa Google juga ikut mengedukasi masyarakat seputar berita hoaks seputar perang Rusia-Ukraina.
Menurutnya, setiap masi harus disampaikan dengan baik kepada masyarakat. Mereka tidak boleh diberi informasi bohong, karena berakibat terhadap opini publik serta sikap mereka terhadap sesuatu.
Advertisement
Dia menambahkan, kampanye tersebut bahkan tidak hanya berlangsung di Ukraina, tapi sudah masuk ke beberapa negara besar secara digital. Dia yakin sistem edukasi informasi hoaks itu, bisa dijangkau oleh semua negara.
"Google menayangkan serangkaian video berdurasi 90 detik di Polandia, Slovakia, dan Republik Ceko yang akan mendidik pemirsa tentang cara menghindari manipulasi," kata Beth Goldberg dilansir dari Rutters di Jakarta, Senin (5/9/2022).
Lebih lanjut, dia menjelaskan respons yang efektif tetap sulit dipahami, meskipun Uni Eropa melarang media pemerintah Rusia seperti RT, dan aturan baru yang memerintahkan raksasa Internet seperti Google dan Meta Platform induk Facebook untuk mengawasi platform mereka lebih ketat untuk ujaran kebencian dan berita palsu.
Lebih dari 5,6 juta pengungsi dari Ukraina telah membanjiri Eropa sejak perang dimulai, menurut Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi.
Banyak yang disambut di negara tuan rumah mereka, tetapi kebencian terhadap mereka tumbuh, didorong oleh lonjakan inflasi dan kekhawatiran ekonomi karena Rusia memotong pasokan energi.
"Kami telah melihat dari gelombang migrasi masa lalu bahwa ada taktik tertentu yang digunakan, seperti mengkambinghitamkan dan menyebarkan ketakutan," pungkas Kepala penelitian Google Alphabet di unit anti-propaganda Jigsaw, Beth Goldberg. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |