OpenAI di Bawah Tekanan: GPT-4.5 vs Claude-2, Persaingan AI Makin Panas
TIMESINDONESIA, JOMBANG – Beberapa hari setelah peluncuran GPT-4 pada bulan Maret 2023, para ahli AI mendesak OpenAI untuk menahan diri dari eksperimen AI besar-besaran dan membatasi latihan mereka pada model terbaru.
Para ahli ini tampaknya khawatir dengan potensi kekuatan AI atau hanya berusaha menahan langkah OpenAI, perusahaan AI didukung oleh Microsoft yang sulit ditandingi. Ironisnya, sekarang tampaknya keadaan mungkin mulai berbalik melawan OpenAI.
Advertisement
Kompetisi dalam dunia AI meningkat dengan kehadiran berbagai pesaing baru. Walaupun pendiri OpenAI percaya bahwa tidak ada yang bisa meniru apa yang telah mereka bangun, sebagaimana disampaikan dalam kunjungan mereka ke Israel, tampaknya ada banyak startup dan perusahaan lain yang mungkin dapat merayu pelanggan OpenAI. Contoh paling baru adalah Anthropic yang telah merilis Claude-2.
Perbandingan antara kemampuan GPT-4 dan Claude-2 menunjukkan bahwa dalam banyak kasus, Anthropic unggul dibanding OpenAI. Twitter kini dipenuhi oleh pengguna yang memuji kemampuan Claude-2 dalam menulis kode dan memahami dokumen.
Lebih lagi, kapasitas konteks yang besar, yaitu 100K dibandingkan dengan GPT-4 yang hanya 32K, serta harga yang jauh lebih murah membuatnya menarik bagi banyak perusahaan dan kasus penggunaan.
OpenAI tampaknya telah membuang cukup banyak waktu. Setelah menerima seruan dari tokoh-tokoh seperti Elon Musk dan Steve Wozniak, CEO OpenAI, Sam Altman, memutuskan untuk tidak melanjutkan pelatihan penerus GPT-4 "untuk beberapa waktu", dengan mengatakan bahwa perusahaan masih memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum membangun model tersebut. Sekarang, bahkan Musk telah mendirikan xAI, perusahaan AI-nya sendiri untuk bersaing dengan OpenAI.
Seiring munculnya rumor tentang GPT-4.5, OpenAI tampaknya sedang dalam posisi sulit. Dalam blog terbaru mereka tentang penyelarasan model AI, OpenAI mengklaim bahwa superintelligence dapat dicapai dalam empat tahun ke depan. Jika benar, ini mungkin berarti bahwa OpenAI akan segera berhenti melatih GPT-5 dan mulai membangunnya.
Memang ada beberapa klaim bahwa versi GPT berikutnya akan lebih pintar. Mungkin inilah lompatan yang diperlukan OpenAI untuk tetap kompetitif di arena AI. Sejauh ini, satu-satunya lompatan kemampuan yang setara dengan peralihan dari GPT-3.5 ke GPT-4 adalah pengenalan Code Interpreter.
Menurut beberapa pakar di podcast Latent Space, Code Interpreter sebenarnya adalah GPT-4.5. Ada kemungkinan OpenAI saat ini sedang melatih GPT-4 dengan berbagai modalitas, mirip dengan apa yang mereka lakukan dari GPT-3 ke GPT-3.5. Dengan kemunculan pesaing baru seperti xAI milik Musk, OpenAI harus bergerak cepat! (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rifky Rezfany |