MCC Tumpuan Kota Malang, Pertumbuhan Ekonomi Kreatif Langsung Melejit
TIMESINDONESIA, MALANG – Gedung Malang Creative Center (MCC) hasil inisiasi dari Wali Kota Malang, Sutiaji kini menjadi tumpuan utama pertumbuhan ekonomi kreatif (ekraf) Kota Malang. Gedung delapan lantai tersebut dibangun untuk menampung seluruh pelaku ekraf dari 17 sub sektor yang ada.
MCC yang sudah berjalan sekitar satu tahun ini, ternyata memiliki dampak besar bagi pertumbuhan ekraf Kota Malang. Bagaimana tidak, pertumbuhannya dalam satu tahun saja bertambah hampir dua kali lipat. Hal ini diakui oleh Sutiaji.
Advertisement
"Alhamdulilah pertumbuhan ekonomi kreatif kita dari yang 4,7 sekarang jadi 10,4. Itu satu tahun," ujar Sutiaji, Minggu (20/8/2023).
Dari pantauan Sutiaji, hampir setiap hari ada saja kegiatan di MCC, baik itu skala komunitas kecil ataupun besar.
Bahkan, dari catatan yang ia dapat, setidaknya sudah ada 102.000 penerima manfaat sejak Januari 2023 lalu hingga saat ini.
"Bahkan, jadwalnya sudah penuh sampai bulan November. Itu padat, full kegiatan di MCC," ungkapnya.
Tak hanya itu, berkat peran MCC selama ini, banyak produsen-produsen luar negeri yang melirik produk para pelaku ekraf di Kota Malang.
Namun, ia memberikan pesan kepada para pelaku ekraf untuk tak sembarangan menjual produknya sebelum memiliki branding yang bagus.
Sebab, hal ini sangat berdampak kepada pemasaran dan hak milik suatu produk buatan asli arek Malang.
"Ada beberapa produsen dari Australia, Inggris dan lainnya. Dia mau ambil produk teman-teman MCC, seperti game, animator dan desain. Tapi saya bilang jangan gitu, kamu nanti gak punya nama, harus punya brand sendiri," jelasnya.
Sejak adanya MCC memang semakin terasa. Kini, dengan adanya MCC saja sekitar 10.000 lowongan kerja mampu terisi di Kota Malang.
"Nantinya kita juga akan kembangkan smart city, ini untuk menumbuhkan kreativitas dan mengangkat ekonomi Kota Malang," katanya.
Terpisah, salah satu komunitas di Kota Malang bernama Rajut Malang memang merasakan dampak besar dengan adanya MCC.
Komunitas yang sempat vakum akibat tak memiliki tempat berkumpul ini, kini bisa menggunakan MCC untuk berkumpul sesama komunitas dan menyalurkan kreatifitasnya.
"Kita sebulan sekali sekarang pakai MCC untuk kopdar. Kita juga kerjasama dengan Diskopindag untuk pelatihan dan membranding produk dari teman-teman komunitas," tandas Founder Komunitas Rajut Malang, Dini Rahmawati. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |