TIMESINDONESIA, JAKARTA – >Forex dan Emas Dunia
Pasar investasi global pada tahun 2024 diwarnai dengan sejumlah isu, di antaranya:
● Masih tingginya yields US Treasury ke 16 tahun terkuatnya, walau terakhirnya sedikit terkoreksi, menjatuhkan permintaan risk-asset di bursa saham global.
Advertisement
Perkiraan mendasar adalah ekonomi akan melambat menjelang akhir tahun ini dan memasuki tahun 2024 sehingga dapat mengurangi tekanan pada imbal hasil, itulah sebabnya kami memperkirakan imbal hasil obligasi 10 tahun akan berada di kisaran 4,25% hingga 4,75% di akhir tahun ini.
● Berlanjutnya tensi geopolitik di eropa antara Rusia dan Ukraina, yang belum ada titik terang berakhir nya perang tersebut, dan yang terbaru perang terjadi kembali di Timur Tengah antara Israel dan Palestina yang secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap perekonomian global terlebih dengan ikut campurnya beberapa negara yang sudah barang tentu akan menambah ketegangan di kawasan timur tengah, juga kembali memanasnya Kawasan laut China Selatan antara China dan Taiwan serta semenanjung Korea antara Korea Selatan dan Korea Utara.
● Ke khawatirkan ekonomi global akan mengalami banyak tantangan seperti datangnya resesi di Amerika Serikat (AS), Eropa dan Tiongkok di tengah tetap tingginya inflasi dan tingkat suku bunga bank sentral global termasuk suku bunga Amerika. Resesi yang diperkirakan akan melanda Amerika Serikat tentunya akan berdampak pada terhambatnya pertumbuhan ekonomi global.
● Krisis pangan, energi, keuangan dengan cepat menjadi bagian dari realitas dunia dan Rusia serta Ukraina memiliki posisi yang cukup penting dalam rantai pasok pangan dan energi global. Sehingga, lonjakan harga pangan dan energi tidak dapat dihindari akibat perang antara Rusia dan Ukraina.
● Indeks harga pangan naik 20,8 persen dari tahun sebelumnya dan sempat mencapai titik tertinggi pada Maret 2022. Harga minyak mentah menembus angka 110 USD per barel. Harga energi meningkat 50 persen dibanding tahun lalu. Di Eropa, harga gas bahkan meningkat 10 kali lipat jika dibandingkan tahun 2022. Sementara pupuk dunia meningkat 2 kali lipat dibandingkan rata-rata sepuluh tahun belakangan ini.
● Isu pemanasan global (global warming) akan melanda bumi, ditambah dengan fenomena El Nino. Yaitu, terjadinya anomali pada suhu permukaan laut di Samudera Pasifik di pantai barat Ekuador dan Peru yang lebih tinggi daripada rata-rata normalnya.
● Pasar akan monitor ramainya data ekonomi setiap bulan, antara lain, NFP dari ADP dan Manufacturing PMI, suku bunga Bank Sentral Global diantaranya The Fed, Bank Of England (BOE), Bank Sentral Eropa(ECB) serta data NFP dan Unemployment Rate.
● Penguatan Indeks dolar AS yang akan menyentuh level US 110, harga tertinggi di tanggal 1 November 2023.
● Ditengah berbagi isu negatif, isu prospek pemulihan ekonomi global akan kembali mewarnai pergerakan pasar.. Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan mengalami akselerasi dari tahun ini yang hanya 2,8% per tahun yakni di tahun 2023 pada tahun depan akan sedikit membaik menjadi 3,0% di tahun 2024. Dilihat dari volume perdagangan dunia diperkirakan juga lebih baik atau pulih, meningkat dari 2,4% di tahun 2023 menjadi tumbuh 3,5% tahun 2024
Pasar Forex
Dalam perdagangan tahun 2024 Forex EURUSD Dan GBPUSD kemungkinan masih akan melemah seiring dengan suku bunga tinggi banks sentral global dikarenakan embargo energi oleh Rusia terhadap Eropa dan Inggris berupa ekspor Gasolin dan Solar Rusia ke Eropa dikurangi menjadi 50 persen, membuat harga -harga komoditas melonjak naik dan akan berdampak terhadap inflasi.
Disisi lain resesi kemungkinan besar akan Kembali terjadi terutama di Eropa dan Inggris yang akan terus bergejolak akibat ikut campur dalam pertikaian antara Rusia dan Ukraina.
A. EURUSD kemungkinan akan tertekan dan mendekati level pelemahan di 0.935358, harga terlemah di tanggal 1 September 2022.
B. GBPUSD kemungkinan akan tertekan dan mendekati level pelemahan di 1.0350, harga terlemah di tanggal 1 September 2022.
Pasar Emas
Walaupun dolar terus menguat dan Bank Sentral Amerika masih akan mempertahankan suku bunga tinggi bahkan masih akan menaikan suku bunga namun harga emas dunia masih akan terus menguat dan akan mencapai level tertingginya di pada harga USD 2,075 per troy ounce ( harga tertinggi di 8 Januari 2020) pada bulan Februari 2024 dikarenakan Konflik di Timur Tengah kemungkinan akan berlanjut di tahun 2024.
Namun pasca Tensi geopolitik mereda dan Bank Sentral Amerika mempertahankan suku bunga tinggi dan menaikan suku bunga maka harga emas dunia akan menyentuh di level US1765 per troy ounce ( harga terendah di 1 Desember 2022).
Kesimpulan
Pasar investasi dunia nampaknya terus bergerak dinamis. Adanya potensi berlanjutnya siklus suku bunga tinggi, misalnya, telah memicu kenaikan yield surat berharga global dan mendorong pergerakan harga untuk sejumlah pilihan investasi. Fluktuasi pasar bisa berbentuk volatilitas yang tinggi pada satu periode, dapat juga berupa gelombang naik turun dalam irama yang diwarnai sangat dengan ketidakpastian di periode waktu yang lainnya.
Perkiraan untuk mata uang asing (FOREX) pada tahun 2024 mendatang sangat bervariasi. Sebagian besar para analis meyakini bahwa EURUSD akan keluar dari kanal harga pada saat ini dan bergerak ke kanal harga terbaru pada kisaran batas bawah pada harga 1,1500 dan batas atas di 1,3000 dan akan mencoba menguji pada beberapa titik tertinggi dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Sebaliknya beberapa analis berpendapat lain bahwa EURUSD akan meninggalkan kondisi saat ini dan menembus harga dibawah 1 USD per 1 EUR.
Untuk prediksi jangka panjang Euro terhadap Dolar diperkirakan akan diperdagangkan dalam tren pasar naik pada tahun 2024. EURUSD mampu mencapai level tertinggi pada tahun-tahun sebelumnya, ketika pada tahun 2014, 2016, dan 2018.
Kita harus terima saja bahwa demikian memang situasi dan kondisi pasar saat ini. Untuk memenangkannya, nampaknya, kita yang harus menambahkan pengetahuan dan keahlian (skill) dalam berinvestasi. Bagaimanapun, tidak ada salahnya sama sekali seseorang untuk menambah pengetahuan dan skill. Itu suatu bentuk investasi tersendiri juga.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |