Tekno

OpenAI Rilis Teknologi Sora, AI yang Ubah Teks Menjadi Video

Jumat, 16 Februari 2024 - 14:39 | 78.50k
Ilustrasi OpenAI.
Ilustrasi OpenAI.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam dunia teknologi yang terus berkembang, OpenAI sekali lagi menetapkan standar baru dengan pengenalan teknologi Sora, sebuah model kecerdasan buatan revolusioner yang mampu mengubah teks menjadi video fotorealistik. 

Dilansir TIMES Indonesia dari The Verge, Inovasi ini memungkinkan pengguna untuk menciptakan video berdurasi hingga satu menit hanya dengan menggunakan perintah teks. Sora dirancang untuk menghasilkan adegan kompleks yang melibatkan berbagai karakter, jenis gerakan tertentu, serta detail subjek dan latar belakang dengan presisi tinggi.

Advertisement

Keunikan Sora terletak pada kemampuannya untuk memahami dan mereproduksi konsep objek dalam konteks dunia fisik, menginterpretasikan properti dengan akurat, dan menghasilkan karakter yang mengekspresikan emosi yang nyata dan hidup. Fitur menarik lainnya dari Sora adalah kemampuannya untuk menghasilkan video dari gambar diam, mengisi frame yang hilang dalam video yang sudah ada, atau bahkan memperluasnya, menawarkan solusi kreatif bagi para pembuat konten.

Model ini datang sebagai pengembangan terkini dalam evolusi teknologi kecerdasan buatan, menyusul kesuksesan generator teks-ke-gambar seperti Midjourney, dan bersaing dengan model teks-ke-gambar lain dari perusahaan seperti Runway, Pika, serta Lumiere dari Google, yang juga menyediakan kemampuan serupa dalam mengubah teks menjadi video dan membuat video dari gambar diam.

Saat ini, akses ke Sora dibatasi untuk "red teamers", sekelompok individu yang bertugas mengevaluasi model ini dari segi potensi risiko yang mungkin timbul. OpenAI juga telah mengundang seniman visual, desainer, dan pembuat film untuk mencoba model ini dan memberikan umpan balik. 

Kendati demikian, terdapat pengakuan bahwa model mungkin masih memiliki keterbatasan dalam mensimulasikan fisika dari adegan yang kompleks dan memahami beberapa kasus sebab-akibat dengan tepat.

Baru-baru ini, OpenAI mengumumkan penambahan fitur tanda air pada alat teks-ke-gambar mereka, DALL-E 3, sebagai langkah untuk melindungi karya yang dihasilkan, meskipun diakui bahwa tanda air ini dapat dihapus dengan relatif mudah. Langkah ini menunjukkan kesadaran OpenAI terhadap potensi penyalahgunaan teknologi AI, termasuk risiko dari video AI fotorealistik palsu yang mungkin keliru dianggap sebagai nyata.

Inovasi seperti Sora menandai babak baru dalam evolusi kecerdasan buatan, memberikan alat yang lebih kuat dan fleksibel untuk pembuatan konten digital. Namun, ini juga menimbulkan pertanyaan tentang etika dan keamanan dalam penggunaan teknologi semacam ini, memicu diskusi penting mengenai masa depan kecerdasan buatan dalam masyarakat kita.

Dengan kemajuan ini, OpenAI tidak hanya memperluas batas kemungkinan dalam pembuatan konten digital tetapi juga menekankan pentingnya tanggung jawab dan kehati-hatian dalam pengembangan dan penerapan teknologi kecerdasan buatan. 

Seiring berjalannya waktu, akan menarik untuk melihat bagaimana Sora dan teknologi serupa akan membentuk lanskap digital dan bagaimana kita sebagai masyarakat akan menavigasi tantangan dan peluang yang muncul dari kemajuan ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES