Tekno

Boarding Pass dan Check-in di Bandara Bakal Tak Berlaku Lagi

Sabtu, 12 April 2025 - 09:45 | 41.18k
Teknologi pengenalan wajah dapat diterapkan di bandara untuk memperlancar kedatangan. (FOTO: Daily Mail/Getty Image)
Teknologi pengenalan wajah dapat diterapkan di bandara untuk memperlancar kedatangan. (FOTO: Daily Mail/Getty Image)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ke depan kemungkinan besar boarding pass dan check-in di bandara akan ditiadakan dan diganti dengan berkas digital, yakni cukup memindai wajah dan  mengunggah paspor penumpang ke ponsel.

Nantinya para penumpang, saat tiba di bandara, mereka hanya mengunggah paspor mereka ke ponsel mereka, dan ini merupakan perubahan terbesar dunia perjalanan udara dalam 50 tahun.

Advertisement

Menurut Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), seperti dilansir Daily Mail, tiga tahun lagi, para jetsetter akan bisa memindai wajah mereka saat tiba di bandara dan mengunggah paspor mereka ke ponsel mereka.

Ini akan meniadakan proses "tradisional" berupa penyerahan boarding pass ke bagian keamanan dan menunjukkan paspor di konter check-in.

Tidak perlu lagi membawa dokumentasi fisik sebagai bukti identitas, tetapi penumpang nantinya akan memiliki 'kredensial perjalanan digital' yang akan disimpan di ponsel mereka.

Dalam berkas digital itu akan terdapat semua dokumentasi yang dibutuhkan untuk menaiki pesawat, termasuk paspor dan rincian penerbangan.

Sebagai bagian dari paket perjalanan mereka, penumpang tinggal mengunduh 'tiket perjalanan' ke ponsel mereka yang secara otomatis akan memperbaruinya jika penerbangan mereka ditunda atau dibatalkan.

Bergantung pada jumlah barang bawaan yang dibawa ke bandara, nantinya penumpang akan melewati pemeriksaan keamanan di tempat penitipan barang bawaan atau di gerbang keamanan.

Kemudian maskapai penerbangan akan diberitahu tentang niat penumpang untuk terbang setelah wajah mereka dipindai oleh petugas keamanan setelah tiba di bandara.

Kedepan Bandara dan maskapai penerbangan berusaha menghindari kejadian kacau seperti yang terjadi di bandara Heathrow awal tahun 2025.

Selama ini, sebelum berangkat, penumpang diharapkan mengunduh boarding pass atau mencetaknya di bandara, yang kemudian dipindai di pintu keberangkatan.

Namun dalam sistem baru nanti hal itu tidak diperlukan lagi dan yang  diharapkan adalah secara drastis mempersingkat proses melewati pemeriksaan keamanan di bandara saat mereka dibawa masuk.

Namun ada syarat utama yang harus dipenuhi, bahwa bandara harus memasang teknologi pengenalan wajah untuk memindai foto paspor dan wajah orang.

ICAO mengatakan, bandara tidak akan menyimpan informasi apa pun yang dipindai oleh komputer dalam proses check-in itu.

Semua data yang terekam akan terhapus dari sistem komputer 15 detik setelahnya untuk mencegah pelanggaran informasi pribadi.

Hanya ada beberapa negara yang telah menggunakan teknologi pengenalan wajah dengan cara ini, termasuk Amerika Serikat untuk penumpang yang pulang dari luar negeri.

Kementerian Dalam Negeri Inggris tahun lalu juga mengatakan, pihaknya sedang mempertimbangkan penggunaan gerbang elektronik di perbatasan dengan menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk menghilangkan kebutuhan menunjukkan paspor.

Berbicara kepada The Times, Valerie Viale dari Amadeus, perusahaan teknologi perjalanan terbesar di dunia mengatakan, perubahan ini adalah yang terbesar dalam 50 tahun.

"Banyak sistem maskapai penerbangan yang tidak berubah selama lebih dari 50 tahun karena semuanya harus konsisten di seluruh industri dan dapat dioperasikan," katanya.

Teknologi pengenalan wajah ini kontroversial, namun bisa menggantikan tradisi check-in di bandara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES