
TIMESINDONESIA – TIMESINDONESIA, BALI - Suasana di Pantai Kedonganan, Bali, Jumat (25/9/2025) siang, tampak beberapa wisatawan mengamati suasana perahu milik nelayan setempat. Di Pantai Kedonganan, berjejer cafe yang menjadi tempat wisatawan asing dan lokal untuk berpesta ikan bakar.
Maklum, Pantai Kedonganan, menjadi pusat pasar ikan Kedonganan. Para nelayan langsung menjual ikan hasil tanglapannya ke pasar ikan itu.
Advertisement
Dari beberapa stand atau bidak pasar yang mayoritas menjual ikan dan sayur, terdengan perbincangan bahasa Jawa dan Madura. Tapi, juga ada beberapa penjual yang kental berbahasa Bali.
"Pedagang di pasar ini, campuran. Ada orang Bali, Jawa dan Madura," begitu, aku Anton, salah satu pengusaha ikan, yang juga pemilik bidak di Pasar Ikan Jimbaran itu.
Pasar Ikan yang ada itu, layaknya pasar tradisional pada umumnya. Terlihat masih kumuh dan penataannya masih semrawut. parkiran masih juga berserakan dan kebersihan belum terjamin.
"Tidak indah pasarnya. Tapi disini menjadi pusat pasar ikan yang segar. Cari ikan segar di Bali, yang di pasar ini," ujar salah satu wisatawan asing, asal Australia, yang tak mau namanya dipublikasikan oleh TIMESINDONESIA, ditemui saat beli ikan di Pasar ikan Jimbaran.
Pasar ikan Kedonganan, memang menjadi pasar ikan yang sudah populer di pulau Dewata Bali. Semua orang sudah tak asing lagi dengan pasar ikan itu. Pasar itu memang kumuh, semrawut. Tapi ribuan orang mengaku sangat disejahterakan oleh pasar tersebut.
"Ribuan orang disini sangat disejahterakan dengan pasar ini. Apalagi langsung dekat dengan pantai. Ikan segar hanya bisa dicari di sini. Tak ada pasar lain yang bisa dapat ikan segar. Bisa langsung dibakar di cafe-cafe di pinggir pantai. Itulah indahnya pantai Kedonganan ini," kata Anton, kembali membuka pembicaraan.
Jika jelang sore, para wisatawan asing dari berbagai negara, sudah mulai berdatangan. Bahkan, tamu lokal seperti dari Jakarta dan Bandung dan daerah lainnya di Indonesia, juga ikut menikmati kenikmatan pantai Kedonganan, yang dilengkapi pasar ikan itu.
Tak jarang, saat melihat suasana pantai yang dipenuhi dengan perahu milik nelayan, para wisatawan duduk santai sembari memesan ikan pakar, yang masih segar.
"Pantainya memang kumuh. Apalagi kumpul sama pasar tradisional. Tapi enak jika sambil makan ikan bakar. Ikannya segar dan nikmat. Usul saya pada pemerintah Bali, bagaimana juga ditata dengan rapi dan bersih, indah. Karena ini aset bagi Bali," kata Rizaldi, wisatawan asal Jakarta, ditemui saat menikmati ikan bakar yang dibelinya dari stand bernama MD. Ripuk, yang menerima pesanan ikan bakar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Rochmat Shobirin |