TIMESINDONESIA, BLITAR – Candi Penataran adalah salah satu tujuan favorit wisatawan jika tengah berlibur ke Blitar. Hingga kini, Candi peninggalan Kerajaan Majapahit itu, kondisinya masih terawat dengan baik dan menjadi primadona Kabupaten Blitar dan Jawa Timur.
Selama liburan tahun baru, jumlah pengunjung sangat membludak hingga 5 kali lipat banyaknya dari hari biasa.
Advertisement
Di masa liburan tahun baru, wisatawan yang datang ke Candi Penataran tak hanya dari Jawa Timur. Tapi.juga datang dari luar jawa.
Wiwik (50), warga Kademangan Kabupaten Blitar, adalah salah satu wisatawan lokal yang datang bersama putri kesayangannya, Minggu (3/1/2015).
“Kami kesini untuk mengisi waktu senggang dan sekalian anak saya yang kuliah di Jogja ada tugas kuliah meneliti relief candi,” aku Wiwik.
Dua wisatawan lainya yang datang dari Kalimantan, Eka dan Nuraini yang sebelumnya sudah dua Minggu ada tugas belajar di Kampung Inggris, juga tidak menyiayiakan sisa liburan untuk berkunjung ke Candi Penataran.
Nuraini yang baru berkunjung, dan Eka yang sudah dua kali berkunjung ke Candi ini mengaku, sangat nyaman berwisata ke tempat yang konon menurut banyak ahli sejarah adalah tempat dimana diucapkannya Sumpah Palapa ini.
“Ini adalah tempat sejarah yang sangat bagus. Kami berharap Pemerintah lebih memperkenalkan tempat ini ke seluruh masyarakat Indonesia dan Dunia, kami saja baru ini tahu ada tempat peninggalan sejarah sebagus ini," katanya.
"Kalau Candi Borobudur dan Prambanan sudah banyak yang tahu dan harapan kami Candi Penataran bisa seperti itu, diketahui semua orang,” kata Eka yang kini duduk di bangku kelas 3 SMP.
Apa yang diutarakan Eka cukup beralasan. Menurutnya, sejauh ini informasi sejarah yang didapat mengenai Candi Penataran ini cukup minim.
Bahkan dirinya, baru mengerti sepintas sejarah Candi Penataran setelah membaca informasi yang ada di tempat masuk Candi.
Sementara itu, Bondan Siswanto koordinator Juru Pelihara Candi Se Blitar Raya mengatakan, di masa liburan tahun baru ini jumlah pemgunjung Candi naik signifikan dimana yang paling banyak adalah wisatawan regional Jawa Timur.
“Yang luar Pulau Jawa ada tapi tidak terlalu banyak. Prosentasenya sekutar 70-30. Kebanyakan regional dari Trenggalek, Kediri, Jombang, Tulungagung, Surabaya dan sekitarnya,” katanya.
Menurut Bondan, sehari ada sekitar 1500 sampai dengan 2000 pengunjung Candi. Jumlah ini naik dari hari biasa yang hanya sekitar 150 sampai dengan 200 orang saja.
“Untuk tiketnya gratis, ya kadang ada juga yang ngasih uang ke kami. Terlebih suasana disini sekarang cukup nyaman, ada Wifi dan pelataran juga sangat bersih yang membuat pengunjung merasa betah berlama-lama disini,” pungkasnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Yatimul Ainun |
| Publisher | : Sholihin Nur |
