Wisata

Syahdunya Naik Kuda Keliling Pantai Cinta

Senin, 26 Desember 2016 - 21:38 | 216.73k
Suasana di Pantai Serangan Bali (Foto Khadafi/ TIMES Indonesia)
Suasana di Pantai Serangan Bali (Foto Khadafi/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Pantai Serangan yang terletak di Denpasar, bagian selatan, ternyata menyimpan pesona tersendiri. Pantai yang juga dikenal sebagai pantai konservasi penyu ini banyak juga menarik hati para wisatawan asing maupun lokal. 

Hal yang menarik untuk menuju pantai Serangan, akan disuguhkan dengan pohon Cemara yang berjejer rapi dan rimbun di pinggir jalan menuju pantai Serangan.

Advertisement

Pantai-Serangan-Bali-ALMTg.jpg

Kendati jalan masih belum di aspal dan berkapur putih adalah tantangan tersendiri bagi para pengujung karena tempatnya yang masi alami. 

Selain itu, untuk memasuki pantai Serangan, pengunjung cukup membanyar Rp 2 ribu untuk sepeda motor dan Rp 5 ribu untuk roda empat. Dari batas portal pintu gerbang pantai Serangan, masih butuh waktu sekitar 1 kilo meter untuk sampai pada pantai serangan ini.

Walau begitu, para pengujung akan terlihat puas karena disunggukan dengan pohon-pohon rimbun hijau yang sejuk di pandang mata layaknya seperti memasuki hutan lalu menemukan pantai yang indah. 

I Wayan Sudana (54), sebagai penduduk asli pulau Serangan, yang tempat tinggalnya di Banjar Pekan Serangan, Jalan Tukad Punggawa Nomor 33 atau lebih dikenal oleh penduduk pulau Serangan sebagai Wayan Leb, telah melakukan budi daya trumbu karang di pulau Serangan.

Suasana-di-Pantai-Serangan-BaliK6fOj.jpg

Dia menceritakan banyak hal kepada TIMES Indonesia. Menurut Sudana, pulau Serangan dahulu sebenarnya pulau yang terpisah dari Pulau Bali. Namun, sekarang sudah ada jembatan yang menghubungkan kedua pulau tersebut. 

"Dulu waktu saya kecil kalau ingin menuju ke Denpasar, harus pakai perahu. Karena tidak ada jalan dan jembatan. Kecuali kalau sudah air laut surut, baru bisa kita jalan kaki ke Denpasar," akunya, Senin (26/12/2016).

Menurut Sudana, dulu penduduk pulau Serangan, selain menjadi nelayan juga petani rumput laut berjenis Katoni. Menurutnya, banyak yang rugi bertani rumput laut karena banyak yang mati. 

Selain itu, Sudana berkisah, bahwa perkembangan di Pulau Serangan bisa maju sejak ada jalan dan jembatan hingga para penduduk bisa mempunyai akses cepat untuk ke Denpasar. 

Pantai-Serangan-Bali-Cmt5Uz.jpg

"Kalau saya tidak salah, tahun 1997 baru ada pembangunan jembatan di pulau Serangan. Dan pada tahun 2000, jalan-jalan di pulau Serangan dibuat. Karena disini area hutan dan adanya reklamasi maka pantai Serangan ini dibuat seperti tempat pariwisata," katanya.

Menurut Sudana, jika hari libur, banyak pengunjung mendatangi pantai Serangan. Mulai dari yang lokal maupun wisatawan asing untuk bermain surfing. Diketahui, ombak pantai Serangan memang cukup bagus untuk menguji andrenalin pecinta surfing.

"Jika hari Minggu atau libur panjang, pengunjung bisa ratusan ke pantai serangan. kalau bulan Desember sampai Januari ombak di pantai Serangan memang bagus untuk surfing," katanya.

Kawasan pantai Serangan banyak di buat tempat nongkrong untuk kaum muda mudi yang menjalin kasih. Suasana untuk itu sangat mendukung. Sangat romantis. "Saya lebih suka menyebut pantai serangan ini adalah Pantai Cinta," katanya.

Pantai Serangan, selain menawarkan keindahan pantai dan dan keindahan alam yang masih alami, di pulau Serangan juga ada penyewaan kuda untuk wisatawan yang ingin mengelilingi pantai.

"Hanya dengan uang sewa Rp 600 ribu para wisatawan lokal bisa mengelilingi pantai serangan ini dengan durasi 1:30 menit dan untuk wisatawan asing harganya bervariasi. Mulai dari Rp 900 ribu hingga Rp 1 juta. Sewanya tergantung lama atau tidak mengelilingi pantai Serangan," katanya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES