
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, menyimpan beragam kekayaan alam. Tak hanya keindahan alam, tetapi juga jenis flora dan fauna yang membentuk ekosistem.
Ada beberapa jenis burung endemik kawasan itu. Berikut jenis burung endemik di TNBTS yang berhasil dirangkum litbang TIMES Indonesia.
Advertisement
1. Elang Jawa/ Javan Hawk-eagle (Nisaetus bartelsi)
Foto: Fauna dan Flora
Burung garuda, begitu nama lain dari burung pemangsa (raptor) ini. Endemik Jawa burung ini masih sering dijumpai dikawasan TNBTS. bBiasanua dia bersiam dan mengamati mangsanya dari atas pohon.
2. Ceret Jawa/Javan Bush-warbler (Bradypterus montis)
Burung ini sebarannya tak luas, dia memilih hidup di gunung-gunung tinggi di pulau Jawa. Burung yang sangat pemalu dan sangat sulit dijumpai. Biasanya dia suka berlama-lama bertengger atau tiba-tiba muncul di tempat yang terbuka.
Foto: wordpress
Kebiasaannya mengendap-ngendap pada kerimbunan tumbuhan bawah di pinggir hutan* dan hutan terbuka. Suaranya yang khas “kriiiek – kriiiek – kriiiek – kriiiek” berulang tanpa henti sering kali terdengar terutama pada pagi hari. Saat berkicau, burung ini bisa betah diam hingga beberapa6 menit, kemudian berpindah dengan cukup gesit pada tempat bertengger yang lain dan kemudian kembali melakukan hal yang sama, begitu seterusnya.
Di kawasan TNBTS, burung ini sering dijumpai di wilayah Jemplang dan sekitarnya.
3. Paruh Kodok Jawa/Javan Frogmouth (Batrachostomus javensis)
Sub-spesies javensis merupakan endemik Jawa. Burung yang sangat pandai berkamuflase, sehingga sangat sulit dijumpai di kawasan TNBTS.
Foto: Restorasi Habitat Orangutan Indonesia
Catatan perjumpaan dengan jenis ini di kawasan TNBTS baru 3 kali perjumpaan di lokasi yang berbeda, yaitu di kawasan Ranu Darungan, Ranu Tompe dan Ireng-ireng (PEH TNBTS, 2015).
Burung yang aktif di malam hari (nocturnal) dan pada siang harinya berdiam pada tenggeran yang umumnya tidak jauh dari tanah, kadang dua burung duduk berdekatan.
4. Luntur Harimau/ Orange-breasted Trogon (Harpactes oreskios)
Foto: Kutilang Indonesia
Sub-spesies oreskios merupakan endemik Jawa. Agak jarang dijumpai di kawasan TNBTS. Umumnya penyendiri walau kadang juga dijumpai berpasangan. Cukup gaduh dan mencolok di hutan. Burung yang cukup bersahabat bagi pengamat burung dikarenakan si Luntur ini tidak takut oleh keberadaan manusia.
5. Burung Madu Jawa/ Scarlet Sunbird (Aethopyga mistacalis)
Foto: Kutilang Indonesia
Endemik Jawa. Umumnya ditemukan berpasangan. Yang jantan lebih gesit dibandingkan betina. Agak ribut, tinggal pada tajuk atas dan sering mengunjungi bunga benalu. Cukup sering dijumpai di kawasan TNBTS.
6. Anis Gunung/ Island Thrush (Turdus poliocephalus whiteheadi )
Foto: Wordpress
Jenis ini memiliki ras yang cukup banyak baik global maupun lokal. Dan yang terdapat di kawasan TNBTS ini merupakan ras whiteheadi (endemik pegunungan Jawa bagian timur). Burung Cacing yang paling bersahabat dengan manusia alias tidak takut akan keberadaan manusia.
Walaupun begitu, jika ada gerakan yang mengancam tentunya burung ini akan terbang menjauh. Yang jelas jika anda senang memotret burung, burung ini akan menjadi salah satu favorit7 dikarenakan sikapnya yang “jinak”. Sering berdiam diri pada rimbunnya tajuk dan akan turun ke tanah jika suasana tenang dan aman.
7. Takur Tulungtumpuk/ Black-banded Barbet (Megalaima javensis)
Endemik Jawa dan Bali. Tidak seperti saudaranya Takur Tohtor, jenis ini merupakan jenis takur yang keberadaannya hampir terancam (NT). Tidak umum di hutan dataran rendah sampai ketinggian 1500 mdpl. Di Kawasan TNBTS, jenis ini tercatat terbatas di beberapa lokasi saja.
Foto: Burung Indonesia
Kebiasaaan mirip dengan jenis takur lainnya. Memiliki suara yang khas dan bunyinya seperti halnya namanya, yaitu deringan “tulungtumpuk” yang berulang.
8. Kipasan Bukit/White-bellied Fantail (Rhipidura euryura)
Foto: Burung Indonesia
Endemik Jawa. Hidup sendirian dan kadang berpasangan, sering juga tergabung dengan jenis burung lainnya. Cukup lincah gerakannya, namun jarang memamerkan kipasan ekornya dibandingkan jenis-jenis kipasan lain. Agak jarang ditemukan di kawasan TNBTS. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Ahmad Sukmana |
Sumber | : TNBTS |