Wisata

Para Wanita Mau Berwisata, Bisa ke Pantai Syariah Banyuwangi

Jumat, 03 Maret 2017 - 01:12 | 69.69k
Pemandangan dari jembatan penghubung pulau Jawa dan pulau Santen, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi. (Foto: Syamsul Arifin/ TIMES Indonesia)
Pemandangan dari jembatan penghubung pulau Jawa dan pulau Santen, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi. (Foto: Syamsul Arifin/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kini para wanita di Banyuwangi dan nusantara, tidak perlu bingung mencari tempat untuk ‘me time’ atau menikmati waktu asik sendiri melepaskan penat dengan aktivitas yang disukai.

Ya, datang saja ke pantai Syariah yang berada di Pulau Santen, Kelurahan Karangrejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Di tempat ini, kesenangan hingga privasi kaum hawa akan benar-benar terjaga. Karena yang bisa masuk hanya wanita dan anak-anak.

Advertisement

Dengan pemandangan asri dan jauh dari keramaian kota, dijamin akan membuat aktivitas sendiri ataupun kelompok dalam berlibur menjadi semakin istimewa. Kursi bantal udara yang dilengkapi payung pantai dan rimbunan puluhan Pohon Santen menjadi tempat pengunjung terlindung dari panas matahari saat menikmati suasana.

Ditambah terpaan angin laut yang sepoi-sepoi, dijamin akan makin membuat siapapun yang datang ke pulau Santen lebih kerasan. Bagi yang suka sport, disediakan lapangan bola voli pantai.

Untuk yang demen selfie, area berfoto diri juga disiapkan. Dengan mengusung konsep syariah, tentu saja pengunjung tak akan kesulitan mencari sarana ibadah lengkap dengan tempat bersuci.

“Perahu-perahu nelayan tidak akan kita pindah, bisa tetap diparkir di dekat pemukiman. Justru kalau dipindah tidak bagus, deretan perahu itu senyawa dengan wisata yang akan kita bangun,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kamis (2/3/2017).

Dijelaskan, konsep halal tourism tidak serta merta diperuntukan untuk kaum muslim. Karena, halal tourism merupakan konsep besar pengembangan destinasi. Diantaranya ditandai dengan jaminan makanan halal, tidak menjajakan alkohol, pemberitahuan waktu jelang beribadah (azan), tempat bersuci lengkap dengan fasilitas tempat ibadah, serta fasilitas berkonsep pemisahan antara laki-laki dan perempuan.

Dengan kata lain, konsep wisata tersebut sama sekali tidak mengandung unsur SARA. Tapi bicara soal segmentasi pasar serta strategi pemasaran.

“Nanti setiap waktu sholat ada petugas adzan, saat itu semua aktivitas harus berhenti. Pengunjung semua agama boleh masuk, asalkan wanita dan anak-anak. Nanti jembatan kita bangun, lain-lain kita bangun, kalau tidak ada CSR kita gunakan APBD,” tambah Anas.

Mengunjungi pantai syariah di pulau Santen, Kelurahan Karangrejo, anda akan melewati jembatan yang menghubungkan pulau Santen dan pulau Jawa. Disitu, pengunjung wanita dan anak-anak boleh belok ke kiri masuk kawasan pantai  Syariah. Sedang pengunjung laki-laki tidak boleh masuk. Tapi pengunjung pria tetap bisa menikmati indahnya pulau Santen dengan berjalan belok ke kiri, ke arah pantai dengan pemukiman warga.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES