Wisata

Dolphin LL-2904, Pesawat Latih Tempur Pencetak Penerbang Handal

Minggu, 02 April 2017 - 19:48 | 213.04k
Suasana Air Force Corner di Museum Angkut dalam rangka Bulan Dirgantara HUT TNI AU ke 71 oleh Lanud ABD.Saleh Malang. Minggu, 2/4/2017. (Foto: Tria Adha/ TIMES Indonesia)
Suasana Air Force Corner di Museum Angkut dalam rangka Bulan Dirgantara HUT TNI AU ke 71 oleh Lanud ABD.Saleh Malang. Minggu, 2/4/2017. (Foto: Tria Adha/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pesawat jet Dolphin LL-2904 menjadi salah satu alutsista pesawat yang ditampilkan Lanud Abdulrachman Saleh dalam pameran Indonesia Air Force di Museum Angkut Kota Batu.

Pesawat jet latih tempur ini, merupakan salah satu pesawat yang banyak menghasilkan penerbang handal Indonesia.

Advertisement

"Pameran bertujuan mengenalkan TNI AU ke masyarakat terutama di bidang dirgantara. Lewat ini juga kami juga ingin mengenalkan sejarah salah satu pesawat yang eksis pada tahun 1960 ini," kata Letda.Tek Suparmanto, dari Lanud Abdulrachman Saleh, saat ditemui TIMES Indonesia, Minggu (2/4/2017).

Pesawat buatan Aero Vodovochy dari Chekoslovakia tahun 1959 ini pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1963. Ketika itu, pesawat Dolpin ini berada Kesatuan Pendidikan 017 di Lanud Adi Sucipto, Yogyakarta. 

NAMA_FILE_GAMBARPesawat tempur latih jenis Dolphin LL - 2904 buatan Cekoslovakia menjadi salah satu alutsista yang dipamerkan di Museum Angkut dalam rangka Bulan Dirgantara. Minggu, 2/4/2017. (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)

Dalam Kesatuan Pendidikan 017 di Lanud Adi Sucipto, Yogyakarta atau sekarang Skadron Udara 15, pesawat ini tak lama digunakan. Sebab, pasca pergantian kepimpinan Orde baru, pada tahun 1965 Kesdik 017 melakukan grounded Dolphin karena konotasinya yang erat dengan Uni Soviet. 

"Pesawat ini digunakan untuk latihan terbang pada tahun 1963 hingga tahun 1965," terang Letda.tek Supramanto.

Menurut sejarahnya, pesawat Dolphin ini menjadi jet latih militer standar untuk negara-negara Pakta Warsawa di era 60-an. Dolphin ini menjadi pesawat jet latih standar bagi blok timur dan produksi pertama pesawat jet ini dikirim pada April 1963. 

Sampai tahun 1976 Aero Vodovochy terus memproduksi Dolphin sebanyak 3.500 unit. Bahkan menurut informasi dari Indomiliter, pesawat tipe Aero L-29 Delfin ini memiliki desain maksimal untuk pesawat kelas sub-sonik dengan posisi tempat duduk tandem dengan sayap lurus. 

Pesawat Dolphin ini mampu mengangkut dua drop-tanks 150 kg, 100 kg bom, dengan pod yang masing-masing berisi empat roket 67 mm atau dua pod senapan mesin 7,62 mm. Kecepatan maksimal dengan persenjataan penuh di bawah sayap mencapai 0,7 Mach dan 0,75 Mach tanpa persenjataan.

NAMA_FILE_GAMBARSeorang pengunjung berfoto di dalam pesawat tempur latih jenis Dolphin LL - 2904 yang diperkan di Museum Angkut dalam rangka Bulan Dirgantara. Minggu, 2/4/2017. (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)

Pesawat yang dilengkapi Mesin Cekoslowakia M701 dengan tujuh ruang pembakaran memiliki daya dorong mencapai 1.960 lbs, serta kecepatan maksimum 820 km/jam. 

Mesin M701 ini merupakan mesin pesawat jet pertama yang mempunyai kompresor sentrifugal fase tunggal dimotori oleh flow turbin axial fase tunggal. L-29 dapat mengudara selama 2 jam 30 menit dengan jarak jelajah hingga 894 km, menggunakan tip tank pada sayap. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES