
TIMESINDONESIA, MALANG – Hari libur yang cerah di kaki Gunung Arjuno, secerah semangat anak muda bernama Ismail memikul topeng barong menuju Kebun Teh Wonosari, Lawang, Kabupaten Malang.
Muhammad Farhan Ismail - nama lengkapnya, merupakan salah satu pegiat budaya muda yang patut diacungi jempol. Di usianya yang baru menginjak 14 tahun, ia sudah lihai memainkan barongan yang bobotnya lumayan berat.
Advertisement
Tak banyak di zaman ini, anak seusianya turut andil mempertahankan kearifan lokal Jawa Timur. Namun ia melakukannya dengan penuh keikhlasan dan kegembiraan.
Belajar barongan dari sebuah grup seni Rizki Pumacrew yang ada di Kampung Sukun, Candirenggo, Singosari, Kabupaten Malang, Ismail yang ditemui TIMES Indonesia mengaku baru pertama kali membawa topengnya ke Kebun Teh Wonosari.
"Saya membawa barong untuk berfoto dan mengenalkan budaya Jawa Timur kepada pengunjung Kebun Teh Wonosari, supaya mereka tidak sekedar menikmati alam. Tetapi juga perlu mengenal budaya asli Jawa Timur", ujarnya.
Mengaku baru dua bulan bisa memainkan topeng barong, pemuda yang masih duduk di bangku kelas 2 SMPI Al Maarif Singosari ini mengusung semangat dan harapan tinggi bisa menggelar pertunjukan barong di Kebun Teh Wonosari Lawang.
Ismail berkeyakinan budaya yang menyatu dengan alam bisa menciptakan sebuah kompleksitas yang indah untuk dinikmati wisatawan. Sungguh sebuah semangat berbudaya yang patut diapresiasi dan didukung. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rochmat Shobirin |