Wisata

Goa Pandawa, Ecotourism Baru di Kota Batu

Rabu, 04 April 2018 - 07:18 | 320.29k
Goa Pendawa, sunset, sunrise dan pinokio raksasa, di Dusun Brau, sayang dilewatkan bila kita sudah berada di Kota Batu. (FOTO: Yeni/DJ TIMES Indonesia)
Goa Pendawa, sunset, sunrise dan pinokio raksasa, di Dusun Brau, sayang dilewatkan bila kita sudah berada di Kota Batu. (FOTO: Yeni/DJ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATU – Sejak dibuka September tahun lalu, Taman Goa Pandawa di Susun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ini tak pernah sepi kunjungan. Lokasi wisata bernuansa alam ini diusung oleh masyarakat setempat dengan konsep ecotourism atau wisata berbasis alam.

Yang membuat menarik, lokasi wisata ini murni swadaya masyarakat di sana. Mereka bergotong royong mengembangkan wisata alam yang kemudian dinamakan destinasi Taman Goa Pandawa.

Advertisement

Dinamakan demikian karena memiliki lima gua sesuai dengan jumlah tokoh Pandawa dalam cerita pewayangan. Gua ini masing-masing memiliki diameter sekitar 2-3 meter dengan panjang berkisar antara delapan hingga 10 meter. Lima gua ini dahulu difungsikan sebagai bunker penyimpanan senjata oleh pasukan Jepang pada masa penjajahan.

Goa-Pandawa.jpg

Lokasi yang berdekatan membuat pengunjung tidak perlu butuh waktu lama untuk mengunjungi satu lokasi ke lokasi lain. Hingga saat ini, pengunjung dapat menikmati wisata sampai di gua yang ketiga karena gua keempat dan kelima belum selesai tergali.

Tak hanya lima gua itu saja yang menarik untuk dikunjungi, lokasi ini juga menyajikan taman di puncaknya. Viewnya mempesona dan menjadi favorit pengunjung,  terutama saat matahari terbit dan terbenam.

Pesona itu dapat dinikmati dengan sempurna di gardu pandang yang disediakan pengelola jika cuaca mendukung.

Goa-Pandawa-2.jpg

Ketika sunrise, keindahan matahari bisa dinikmati saat membelah kaki gunung Arjuno dan Semeru. Sedangkan saat sunset, matahari bersembunyi di balik gunung Dorowati di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. 

Di lokasi ini juga ada wahana pinokio raksasa yang terbuat dari kayu yang ikonik. Beberapa fasilitas seperti beberapa ayunan dan spot swafoto keren juga tersedia. Selain itu masih ada taman, gazebo bambu dan juga camping ground.

Pengelola, yakni warga Dusun Brau bekerja sama dengan Perhutani sudah menyiapkan lahan sekitar lima hektar untuk destinasi wisata baru ini. Hanya saja, saat ini kondisi pembangunannya masih 45 persen. Pengelola juga akan terus berbenah memperbaiki fasilitas dan melengkapi wahana, termasuk penambahan spot selfie.

Goa-Pandawa-4.jpg

Pengelola akan mengedepankan konsep alam untuk destinasi ini karena yag dijual kepada pengunjung memang suasana nyaman dan udara segar. 

Tarif yang diterapkan juga relatif terjangkau kok. Tiket masuknya hanya Rp 5.000 per orang. Pengunjung bisa menuju lokasi ini dengan dua jalur, yakni dari arah barat (Pujon Kabupaten Malang) dan dari arah timur atau pusat Kota Batu. Pengunjung dari arah barat, mereka bisa masuk ke jalur paralayang di Gunung Banyak sekitar dua hingga tiga kilometer.

Pengunjung juga bisa memilih jalur menurun menuju Dusun Brau. Setiba di Dusun Brau, sudah banyak petunjuk arah menuju lokasi Taman Goa Pandawa atau tanya kepada warga sekitar.

Sedangkan pengunjung dari arah timur, mereka bisa belok kanan dari simpang empat Pesanggrahan menuju Desa Gunungsari. Jalur selanjutnya, pengunjung masuk Dusun Celaket menuju Dusun Brau. Dari Brau, baru pengunjung menuju lokasi Taman Goa Pandawa(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES