
TIMESINDONESIA, MALANG – Desa Taji, Kecamatan Jabung, berada di lereng Gunung Bromo. Masuk ke dalam wilayah Kabupaten Malang, desa ini terletak pada ketinggian 1000-1200 meter di atas permukaan laut (mdpl). Lokasi yang sesuai untuk perkebunan kopi.
Kambang, seorang petani setempat memutuskan untuk bertahan menanam kopi, di saat petani lain beralih menanam sayuran. Sekitar tahun 1975, kualitas kopi Lereng Gunung Bromo ini diakui memiliki cita rasa yang enak.
Advertisement
Adalah Sertu Heri Purnomo, seorang Babinsa yang membangkitkan kembali pertanian kopi di Lereng Bromo. Pria yang kini dinas di Kodim 0818 Malang ini, berhasil merangkul petani kopi untuk mengolah kembali kopi yang dulu sempat hilang.
Berbekal semangat yang kuat, Sertu Heri Purnomo mengedukasi Kambang untuk menanam dan memproses kopi secara bagus, untuk mendapatkan kualitas kopi yang bernilai jual tinggi.
Varietas kopi arabika, robusta dan excelsa mulai dikembangkan sejak 8 tahun lalu melalui proses panjang.
Kambang menjadi petani yang belajar dari alam itu sendiri. Bagaimana tanah bisa ditanami dan dikembangkan supaya menghasilkan. Di sisi lain, dia berperan menghijaukan gunung yang gundul supaya tanah tidak tergerus.
Keberhasilan menanam kopi lereng Bromo dengan baik, tidak lepas dari peran Heri, seorang Babinsa dan Kambang, seorang petani. Kini, kopi lereng Bromo dapat berjaya kembali. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Malang |