
TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Wisatawan membludak di kawasan Gunung Bromo, via Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Akibatnya, jalur menuju Bromo macet tak bergerak. Jalur antara Sukapura hingga Cemoro Lawang, harus ditempuh sampai tiga jam.
Membludaknya wisatawan itu, sudah mulai nampak sejak Senin (31/12/2018) malam. Sekitar pukul 20.00 WIB wisatawan mulai datang secara bergelombang. Memakai mobil, maupun motor yang tergabung dalam klub maupun rombongan besar.
Advertisement
Berdasarkan informasi, penyebab kemacetan karena arus wisatawan bertemu di persimpangan Cemoro Lawang - Seruni Poin. Mayoritas pengunjung penasaran dengan wujud Puncak Seruni Poin sehingga terjadi kepadatan arus lalu lintas karena banyaknya kendaraan yang keluar masuk. Begitu pula dengan jalur menuju laut pasir Bromo.
Namun kepadatan, sudah diurai. Dengan memisah jalur keluar lautan pasir. Yang semula jadi satu dengan pintu masuk, karena padatnya pengunjung maka dipisah. Jalur keluar melewati rest area Cemoro Lawang.
Kendaraan didominasi oleh kendaraan pribadi. Baik motor maupun mobil. Kemacetan terpantau mulai dari loket Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Cemoro Lawang, sampai Desa Sapikerep.
“Tahun ini sangat ramai sekali. Perkiraan pengunjung lebih dari lima ribu orang,” terang salah satu warga tengger, Sugeng Leksono, Selasa (1/1/2019).
Hal itu wajar, tahun ini, wisatawan lebih banyak memilih Bromo sebagai lokasi untuk melewatkan malam pergantian tahun. Selain panorama alamnya yang masih asri dan mempesona, kehadiran puncak seruni poin juga menjadi salah satu faktor penarik wisatawan.
Seperti yang diungkapkan Nurul Magfiroh, wisatawan asal Kota Probolinggo. “Kami memilih Bromo karena ekspektasinya tidak macet. Jadi bisa santai kan. Dari pada harus keluar kota atau ke obyek wisata lainnya. Tapi ternyata sama aja,” keluhnya.
Sementara itu, Kapolsek Sukapura, Iptu Sugeng Hariono menyebut, kemacetan semacam ini tidak bisa dihindari. Terutama di saat libur nasional. Namun demikian, sejatinya pihak kepolisian sudah melakukan langkah antisipatif. Salah satunya dengan cara melarang mobil parkir di sekitar Desa Ngadisari. Tapi ledakan pengunjung yang begitu banyak, membuat jalur menuju Gunung Bromo dan Puncak Seruni Poin, tetap macet. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Probolinggo |