
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Pariwisata Republik Indonesia (Menpar RI) Arief Yahya menekankan pentingnya destinasi wisata Danau Toba untuk mendapat pengakuan dari UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) sebagai Global Geopark.
Arief Yahya mengatakan, untuk membranding Danau Toba menjadi kelas dunia harus ada beberapa hal yang diperhatikan. Salah satunya menjadikan Danau Toba sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG).
Advertisement
“UGG Danau Toba sudah dilakukan assessment dan akan diumumkan April 2019. Setelah meraih predikat internasional, tentu akan mudah menjual danau vulkanik ini ke dunia,” kata Arief Yahya saat meresmikan The Kaldera Toba Nomadic Escape di Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Kamis (4/4/2019), dikutip dari keterangan Biro Komunikasi Publik Kemenpar RI, Jumat (5/4/2019).
Selain itu, akses Bandara Silangit yang sudah menjadi bandara Internasional akan mempermudah destinasi di kawasan Danau Toba untuk semakin berkembang.
“Lokasi Danau Toba ini mudah dipasarkan karena berdekatan dengan negara tetangga,” ujarnya.
Terlebih kini dikembangkan The Kaldera Toba Nomadic Escape sebagai salah satu amenitas dan daya tarik baru yang ada di sekitar danau vulkanik tersebut dalam bentuk akomodasi nomadik.
Selain memiliki atraksi dan amenitas penunjang pariwisata di Danau Toba, The Kaldera memiliki keunggulan lain yang berkelas dunia sehingga bisa dinikmati bagi wisatawan baik nusantara atau mancanegara yang datang.
“Kita harus memikirkan konsep khusus untuk Danau Toba. Bila di Nusa Dua itu berkonsep MICE, Mandalika lebih sport tourism kelas dunia. Bila di Toba amenitas dan atraksi harus kelas dunia,” kata Menpar Arief Yahya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo mengatakan, persiapan untuk memperkenalkan The Kaldera kepada publik dilakukan hanya dalam waktu dua bulan.
“Semua dikerjakan dengan tanpa henti. Karena memang kami ingin mendapatkan hasil maksimal dari The Kaldera ini. Kami juga melibatkan masyarakat setempat agar sama-sama merasakan hasilnya,” ujarnya.
Arie menambahkan, keunggulan lain The Kaldera adalah posisinya yang berada di atas ketinggian sekitar 1390 mdpl. Dengan posisi itu, The Kaldera menawarkan view Danau Toba yang sangat eksotis.
“Konsep seperti ini mungkin sudah ada di tempat lain di Danau Toba. Tapi kita jelas memberikan sesuatu yang berbeda. Pertama, The Kaldera ini menggabungkan atraksi dan amenitas. Nantinya, kita akan membuat konsep agar ada atraksi yang ditampilkan di Amphitheatre setiap minggunya,” ujar Arie. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Sumber | : TIMES Jakarta |