
TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Cuaca ekstrim di Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur semakin dingin. Fenomena embun beku yang sebelumnya terjadi pun, kini makin meluas. Ini terjadi karena suhu udara turun drastis sampai minus 4 derajat celcius pada pagi hari.
Dari sekitaran Cemoro Lawang, kabut tebal menutup sebagian permukaan laut pasir Bromo. Hanya sebagian kecil bagian lautan pasir yang masih terlihat dari bawah.
Advertisement
Hal yang sama juga terjadi ketika pengunjung turun ke lautan pasir. Hampir semua bagian lautan pasir tertutup embun es. Tampak jelas warna putih membentang luas di permukaan lautan pasir.
Kondisi ini terjadi sejak beberapa hari terakhir. Bahkan jauh lebih parah jika dibandingkan hari-hari sebelumnya. Jika sebelumnya, embun es hanya menempel di dedaunan, kali ini menyebar ke lautan pasir.
“Berdasarkan informasi rekan sopir jeep tadi pagi, sekitar pukul 03.00 pagi hari, suhu sampai minus 4 derajat celcius,” kata Camat Sukapura, Bambang Heri Wahyudi, Jumat (28/6/2019).
Namun, justru inilah yang menjadi daya tarik bagi sebagian wisatawan. Tidak sedikit pengunjung yang sengaja datang untuk melihat fenomena alam ini. Mereka ingin merasakan betapa dinginnya Gunung Bromo saat ini.
“Sebelumnya hanya dengar saja ya, dari teman teman yang pernah ke sini. Ternyata memang sangat dingin sekali, kristal esnya indah,” ujar wisatawan, Pramudya.
Embun es atau frozen ini terjadi akibat menurunnya suhu di kawasan Gunung Bromo. Hingga di bawah nol derajat celcius. Embun es Bromo mulai muncul sekitar pukul 04.00 hingga pukul 07.00. embun es kemudian mencair setelah diterpa sinar matahari.
Pihak pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengimbau,agar wisatawan memakai baju tebal dan menjaga suhu tubuh dari serangan hipotermia saat menyaksikan embun beku. Keadaan ini akan terus berlanjut sampai Agustus 2019 mendatang. Dimana puncak suhu terdingin, di Bromo, Probolinggo, bisa terjadi pada pertengahan Juli. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Probolinggo |