Wisata

Mengenal Candi Surowono di Kabupaten Kediri, Tempat Pendharmaan Bhre Wengker

Kamis, 01 Agustus 2019 - 22:02 | 430.12k
Candi Surowono Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri. (Foto: Muh. Rofii/TIMES Indonesia)
Candi Surowono Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri. (Foto: Muh. Rofii/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Sekitar lima kilometer ke arah timur dari Kampung Inggris Tulungrejo Pare, terdapat benda cagar budaya Candi Surowono peninggalan kerajaan Majapahit. Tepatnya di Desa Cangu, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa timur.

Candi Surowono merupakan sebuah candi Hindu dari jaman Kerajaan Majapahit, ukuranya kecil namun terdapat hiasan relief cantik yang sangat banyak.

Advertisement

Di dalam kitab Nagarakretagama disebutkan bahwa Candi Surowono berada di Visnubuvanapura, yaitu sebuah tempat pemujaan bagi Dewa Wisnu, yang berada di bawah kekuasaan Majapahit.

Candi ini dibuat sebagai tempat pensucian atau pendharmaan bagi Wijayarajasa, Bhre Wengker, paman dari Rajasanagara atau Maharaja Sri Rajasanagara, Raja Majapahit yang lebih masyhur dengan sebutan Hayam Wuruk.

Bhre Wengker meninggal pada 1388, dan upacara Sraddha yang merupakan upacara ritual 12 tahun setelah kematiannya, diselenggarakan pada 1400, yang diduga sebagai tahun selesainya bangunan Candi Surowono.

Zainal Abidin juru pelihara Candi Surowono mengatakan saat ini selain menjadi tempat wisata edukasi, Candi Surowono juga sering kali dipakai sebagai tempat ritual. "Kalau pas ada acara ritual, banyak rombongan dari Bali yang datang ke tempat ini," ungkap Zainal.

Ia juga menambahkan bukan hanya wisatawan lokal saja yang berkunjung di candi Surowono, banyak wisatawan mancanegara yang juga datang untuk melihat sisa sisa peninggalan Majapahit ini. "Kadang ada juga turis luar negeri yang datang ke Pare, datang juga ke sini," ujarnya

Seperti sebagian besar candi lainnya di wilayah Jawa Timur, Candi Surowono menghadap ke barat dengan ukuran dasar candi 7,8 x 7,8 meter, dan tinggi 4,6 meter.

Candi Surowono bagian atas terdapat relief Arjunawiwaha karya Mpu Kanwa yang digubahnya sekitar tahun 1035 pada masa pemerintahan Raja Airlangga, serta relief Bubuksah, dan relief Sri Tanjung.

Ada beberapa patung raksasa, disebut Gana, yang dibuat berada dalam posisi duduk dengan kedua tangan tengah menyangga bagian atas candi. Gana adalah pelayan yang dipilih oleh Ganesha untuk melayani Shiwa.

Di bagian selatan candi Surowono, di Kabupaten Kediri ini terdapat sisa-sisa reruntuhan candi yang dikumpulkan dan disusun rapi berjejer. Mungkin inilah salah bukti kalau di tempat ini dulunya juga terdapat bangunan yang eksotik dan indah.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Kediri

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES