Ratusan Pendaki Jalur Singolangu Magetan Rayakan 1 Suro di Puncak Gunung Lawu

TIMESINDONESIA, MAGETAN – Jalur pendakian klasik Singolangu, Kecamatan Palosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, juga diminati para pendaki Gunung Lawu. Nyatanya, jumlah pendaki mencapai ratusan orang pada malam pada malam tahun baru Islam 1 Muharam 1441 Hijriah atau malam 1 Suro.
Salah satu pengelola jalur pendakian Singolangu, Krisna Bayu kepada TIMES Indonesia menyebut, kebanyakan pendaki yang naik melalui jalur Singolangu berasal dari warga luar daerah Magetan. Diantaranya, wilayah Jogja, Solo, Blora, dan Sidoarjo. "Mereka penasaran sama jalur ini," terangnya.
Advertisement
Menurutnya, momentum malam 1 Suro atau tahun baru Islam banyak digunakan para pendaki dengan berbagai tujuan. Yakni, mulai dari mengisi waktu liburan hingga melakukan ritual di sejumlah kawasan di Gunung Lawu. "Mungkin mencari ketenangan," ungkapnya.
Meski demikian, pihak pengelola tetap mengimbau terhadap para pendaki Gunung Lawu agar mematuhi tata-tertib yang berlaku. Salah satunya, melaporkan kepada petugas jaga sebelum maupun sesudah pendakian dan menghindari perbuatan yang dilarang.
"Imbauannya tetap harus sesuai standar operasional prosedur (SOP) pendakian Gunung Lawu," tandasnya.
Sementara itu, gerbang pendakian Singolangu memiliki ketinggian 1.314 MDPL, jaraknya kurang lebih delapan kilometer menuju puncak Hargo Dumilah yang berketinggian 3.265 MDPL dan memiliki 5 pos. Berdasarkan informasi, dahulu jalur pendakian klasik Singolangu yang berada di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan merupakan jalur pendakian utama menuju puncak Gunung Lawu, yaitu sebelum adanya jalur pendakian Cemoro Sewu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Magetan |