Rumah Namsin Dibuka untuk Umum di Acara Oeklam-Oeklam Heritage nang Kajoetangan

TIMESINDONESIA, MALANG – Di acara Oeklam-Oeklam Heritage nang Kajoetangan Kota Malang, 30-31 Agustus 2019, banyak pemilik gedung tua turut berpartisipasi untuk meramaikan event langka ini. Tidak ketinggalan Rumah Namsin, rumah zaman Belanda yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya.
Kali ini, Rumah Namsin membuka diri untuk pengunjung. Mereka diizinkan untuk menikmati rumah kuno serta merasakan menu yang disajikan di dalam Rumah Namsin seperti es cao, gado gado, nasi bakar. Rupanya banyak pengunjung yang tertarik.
Advertisement
"Biasanya kan orang cuma tahu luarnya, ini makanya kita buka," ujar Yehezkiel Jefferson Halim, salah satu anggota keluarga Rumah Namsin.
Rumah Namsin telah dibeli kakeknya dan pernah dibuka ketika peresmian Kampung Kayutangan, pada 22 April 2018 serta pameran Universitas Brawijaya pada 1 April 2017. Bangunan 2 lantai berukuran 10x25 ini telah ditempati oleh keluarganya sejak tahun 1970.
"Setiap Minggu dibersihkan. Ada acara kebaktian juga tiap minggunya," tambahnya.
Rumah Namsin dibangun tahun 1915. Pemilik pertama masih diselidiki, sedangkan pemilik keduanya bernama Louis Cornelis Verhey seorang Dealer Motor Harley, Indian, Douglas, Onderdil Mobil Ford pada tahun 1923-1929.
Pemilik ketiga W. Ravenschlag, seorang pianis pemilik toko Piano Ibach, juga pemilik Bioskop Grand pada tahun 1929-1931. Pemilik keempat bernama Pieter Johan van Doorene & Elisabeth Leonora Martina Quintus, Studio Foto Kodak Agfa & Kain Permadani Hand Made tahun 1932-1942.
Baru pada tahun 1950-1970 dimiliki oleh Namsin, dan membuka toko Mesin Jahit Singer, Pembuat Busana dan Pabrik Es ComCom.
Mulai tahun 1970 hingga sekarang dimiliki keluarga Siho Ismanto dan digunakan sebagai rumah pribadi. "Bangunan ini berciri khas gaya arsitektur Art Deco, yang sedang terkenal zaman itu," tambahnya.
Rumah Namsin atau yang sering dikenal Fotax, terletak di Jln. Basuki Rahmat/Kajoetangan no 31 Kota Malang. Rumah Namsin direncanakan akan dibuka kembali untuk restoran atau kafe. "Tapi itu masih nanti, untuk jangka panjang masih direncanakan lagi," tegas Yehezkiel. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Malang |