Smart City Yogyakarta Disambut Positif Pelaku Turisme

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota (Pemkot Yogyakarta) berkomitmen terus mengembangkan program Smart City. Progam ini merupakan salah satu prioritas Pemkot Yogyakarta untuk menciptakan kota ini agar semakin nyaman huni, sehingga wisatawan dapat berlama-lama tinggal di Yogyakarta.
"Tentunya kita harus mendukung program program Smart City ini karena akan membuat Jogja semakin up to date dengan perkembangan jaman terutama di era digital ini," ujar pelaku wisata Yogya yang juga mantan Chairman Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) Yogyakarta Chapter, Edwin Ismedi Himna Minggu 1 Desember 2019
Advertisement
Edwin mengatakan kemudahan dalam program Smart City yang digarap Yogya juga akan sangat dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung ke Jogja.."Ini tentunya sudah ada kajiannya dari Pemkot Yogya. Sehingga dampak positif nya akan sangat terasa di masyarakat umum," kata Edwin.
Namun Edwin memberi catatan program ini harus terus dibarengi dengan up grade sumber daya manusia yang terlibat. "Dengan SDM yang sudah ada ini bukan persoalan, karena harus bisa mengikuti kebutuhan lapangan. Kita optimis ada segmen segmen turis tertentu yang akan menjadi market Smart City ini," ujarnya.
Smart City yang dituju Pemkot Yogya sendiri hendak memenuhi beberapa komponen utama. Mulai dari smart government, branding, environment, living, society, hingga economy.
Intinya, bagaimana pengelolaan pemerintahan dapat dikelola secara smart alias cerdas.
Sejak 2017 lalu konsep Smart City mulai digarap dengan melahirkan sejumlah terobosan dan juga penguatan ekosistemnya. Mulai dengan layanan multi platform sepeti Jogja Smart Service (JSS) yang memudahkan publik memantau, mengadu, dan mendapat layanan dari bidang bidang terkait mulai kependudukan.
Tak cukup itu. Untuk menunjang program Smart City itu, Pemkot Yogyakarta juga akan memanfaatkan gas bumi guna memenuhi kebutuhan energi. Ini diwujudkan dengan langkah Pemkot Yogyakarta menandatangani nota kesepahaman dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) buat penyediaan infrastruktur pemanfaatan gas bumi.
Kerjasama dengan PT PGN ini karena latar belakang smart city harus dibarengi penggunaan gas bumi yang ramah lingkungan, efisien dan aman, diharapkan akan semakin meneguhkan Yogyakarta sebagai kota nyaman huni dan pusat pelayanan jasa yang berdaya saing kuat untuk keberdayaan masyarakat dengan berpijak pada nilai keistimewaan.
Pemerintah Kota Yogyakarta juga mulai membuat data tunggal untuk pengelolaan dalam menata Smart City. Semisal untuk urusan administratif kependudukan di kepolisian, pengadilan, dan kementerian agama.
Selain itu, saat ini Pemerintah Kota juga tengah merangkul mitra kerja untuk mendukung Yogyakarta menjadi Smart City. Salah satunya dengan memberlakukan Jogja Bike di Kawasan Malioboro yang dioperasikan oleh pihak ketiga.
Dari sejumlah program yang sudah digarap Pemkot Yogya untuk mewujudkan Smart City itu, sudah ada hasilnya.
Terbukti, tahun 2018 lalu, dua aplikasi dari Kota Yogyakarta, Jogja Smart Service (JSS) dan Jogja Bike mengantarkan kota tersebut menjadi salah satu kota yang meraih "Smart City Award" Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan aplikasi Jogja Smart Service (JSS) membuat masyarakat dapat mengakses berbagai layanan dengan mudah hanya dengan berbekal telepon pintar, tentunya setelah mengunduh aplikasi yang dibuat dalam sistem operasi android tersebut.
"Selain menyampaikan keluhan, masyarakat juga bisa mengurus sejumlah perizinan hingga mencari berbagai informasi layanan yang dimiliki organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta," kata Haryadi mengenai Smart City yang digagas oleh Pemkot Yogyakarta. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Yogyakarta |