Omah Elek Sukoharjo, Tempat Nongkrong Asyik Para Milenial

TIMESINDONESIA, SUKOHARJO – 'Apik tidak elek'. Begitu mungkin kesan pertama saat sampai ke Omah Elek di Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Kenapa? Karena tak seperti namanya, tempat nongkrong ini justru unik dan asyik.
Adalah Salim Ahmadi, sang kreator sekaligus owner Omah Elek. Alumni Akademi Seni dan Desain Indonesia (ASDI) Surakarta dan Universitas Taman Siswa Jogjakarta ini mengawali bisnis dengan mendirikan Main Interior di Laweyan, Solo.
Advertisement
Kala itu, Salim menyewa rumah limasan di kawasan yang terkenal sebagai pusat heritage Solo tersebut. Dari situ, ia mengerjakan fisiknya mulai pembersihan hingga setting atau penataan interiornya.
Awalnya rumah di Laweyan tersebut dijadikan galeri Main Interior. Pada Januari 2018 galerinya dibuka. Dengan kreativitas dan kelihaiannya, seolah rumah itu disulap menjadi sebuah display interior yang menawan.
Satu set meja kursi beserta pernak-perniknya di-setting sedemikian rupa hingga menghasilkan tatanan display interior yang unik dan menarik. Set ini akhirnya berkembang menjadi sebuah studio foto.
Sejumlah stasiun televisi swasta, majalah, dan koran pernah melakukan peliputan di Main Interior. Karena keunikan galerinya, mengalir order untuk foto prewedding, buku kenangan dan lain sebagainya.
"Sempat ada rencana buat kafe di Laweyan. Tapi karena Amdal dirasa kurang mendukung. Buat parkir juga susah. Saya mikir jangka panjangnya. Perpanjang sewa juga mahal. Akhirnya memutuskan pilih lokasi di Mranggen ini," tutur Salim.
Galeri dan homestay Omah Elek di Mranggen akhirnya berkembang menjadi warung. Hingga 6 bulan sejak dibuka, di luar perkiraan, lokasi ini diserbu pengunjung. Kebanyakan digandrungi milenial dan emak-emak berjiwa milenial. Sederet agenda digelar di Omah Elek, seperti workshop, gathering, private event dan ulang tahun.
Menu yang disajikan seperti konsep warmindo, yakni menu yang akrab dengan anak muda. Ringan, harga terjangkau, sederhana. Minuman-minuman dingin, kopi dan sebagainya. Makanan pun seperti nasi goreng dan mie rebus.
"Ibaratnya bikin sendiri di rumah juga bisa. Pengunjung yang datang ke sini 80 persen ingin berfoto. Sisanya baru ingin menikmati makan dan minum. Jadi mayoritas yang datang ke sini sebenarnya ingin berfoto," ucap bapak tiga anak ini.
Tak ayal, Omah Elek makin dikenal di wilayah Soloraya dan luar kota. Jadi favorit tempat nongkrong, nugas, diskusi, dan ngevlog. Tempatnya tidak bising karena di pinggir sawah yang sejuk. Dilengkapi toilet dan mushola berbahan kayu lawas pula.
"Kebanyakan pengunjung memperoleh informasi dari media sosial. Khususnya dari Facebook dan Instagram. Homestay selama ini banyak dari keluarga. Termasuk dari luar kota seperti Surabaya dan Semarang. Mungkin mereka penasaran ingin melihat dan merasakan langsung," ungkapnya.
Salim memang mengusung konsep Omah Elek di Sukoharjo ini sebagai tempat refreshing, ngleremke ati dan boleh disebut destinasi piknik tipis-tipis. Guna menikmati suasana yang berbeda katanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Ponorogo |