Disparpora Mojokerto Tak Permasalahkan Wisata Ranu Manduro

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Disparpora Mojokerto tidak mempermasalahkan Ranu Manduro atau lokasi wisata baru yang menyuguhkan padang rumput di bawa kaki gunung Penanggungan di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, bila dijadikan tempat wisata.
"Akan tetapi, kami mengimbau kepada semua pengunjung untuk hati-hati. Karana itu adalah bekas galian C, yang batu besarnya banyak sekali," kata Kabid Pariwisata Disparpora Kabupaten Mojokerto, Sadillah kepada TIMES Indonesia, Sabtu (29/2/2020).
Advertisement
Selain itu, lanjut Sadilah, pihanya juga sudah turun ke tempat tersebut. Dan yang untuk saat ini berperan banyak dalam mengelola yakni Karang Taruna setempat.
"Kita sudah turun ke sana, kita hanya menghimbau agar pariwisata hati-hati. Saat ini kami tidak bisa berbuat banyak karena itu lahan milik PT Wira Bumi," jelasnya.
Untuk saat ini, kata dia, dampak positifnya cukup terasa. Salah satunya karena banyaknya pengunjung setiap hari, perekonomian masyarakat setempat bisa terangkat.
"Karena sudah banyak yang membuka jualan di sana," ujarnya.
Sebelumnya, wisata tersebut viral di Media Sosial yang menggambarkan padang Savana di bawah kaki gunung Penanggungan. Di mana, video dengan durasi 24 detik tersebut tersebar secara berantai. Video tersebut sudah beredar hingga keluar daerah Mojokerto.
Video tersebut lokasinya berada di Desa Manduro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Lokasi tersebut merupakan bekas tambang galian C. Nah, sejak viralnya itu, Ranu Manduro, lokasi wisata baru yang menyuguhkan padang rumput di bawah kaki gunung Penanggungan di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Mojokerto ramai di kunjungi wisatawan.
Bahkan, dari infomasi yang dihimpun, objek wisata bekas area tambang ini dikunjungi tidak kurang dari seribu wisatawan dalam sehari. Yang datang pun bukan hanya dari Mojokerto melainkan luar daerah. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Mojokerto |