Padang Savana Pandanwangi, Lukisan Alam di Selatan Lumajang

TIMESINDONESIA, LUMAJANG – Padang Savana Pandanwangi Lumajang akhir-akhir ini viral di media sosial itu. Pemandangan yang luar bisa membuat lokasi ini menjadi buruan baru warga untuk berwisata melepas kepenatan. Lokasinya yang cukup mudah dijangkau kendaraan membuat padang savana ini menjadi lokasi yang layak dikunjungi. 

Pesona Padang Savana yang ada di Desa Pandawangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur itu bukan hasil buatan manusia. Padang rerumputan yang ada di lokasi itu merupakan rumput liar. Musim hujan tahun ini menjadikan rumput liar disekitar lokasi tumbuh subur.

Advertisement

Selama ini Padang Savana itu memang sudah ada. Oleh masyarakat sekitar memang dijadikan lahan untuk mengembala kerbau. Lokasinya yang luas, dan memiliki beberapa kubangan air merupakan lahan yang cocok untuk mengembala kerbau.

Terbukti, di sekitar lokasi banyak sekali dijumpai kerbau milik masyarakat sekitar. Kerbau-kerbau itu dilepas bebas. Namun tetap diikat dengan tali yang sangat panjang. Jadi lebih berhati-hati saja jika melintas menggunakan kendaraan roda dua. Tali tampar dari kerbau-kerbau itu bisa membahayakan.

Setelah viral di media sosial, banyak masyarakat Lumajang yang datang untuk menikmati pesona Padang Savana itu. Seperti Subhan, warga Kecamatan Candipuro sengaja datang dan membuktikan sendiri keindahan Padang Savana tersebut. “Dengar kabar dari Facebook, kalau ada Padang Savana di desa ini,” katanya, Kamis (12/3/2020).

Subhan menilai kondisi Padang Savana di Desa Pandanwangi ini masih sangat alami. Tidak ada campur tangan manusia. Dia berharap, meski nantinya akan ramai dengan pengunjung keaslian Padang Savana ini bisa tetap terjaga. “Harapannya sih, kalau nanti remain yang datang pengunjung tidak membuang sampah sembarangan di sini,” tuturnya.

Sementara itu, Mista, warga sekitar menjelaskan jika Padang Savana tersebut merupakan lokasi pantai. Semakin tahun, pantai yang membawa pasir menyebabkan bibir pantai bergeser ke arah selatan. “Pancer ini dulunya,” katanya.

Masyarakat akhirnya memanfaatkan kondisi itu untuk mengembala kerbau mereka. Hal itu dikarenakan, air yang terbendung di Pancer tersebut sudah bercampur dengan air tawar. “Lama kelamaan bercampur dengan tanah juga, musim hujan ini rumputnya jadi banyak seperti sekarang,” ungkapnya mengenai keberadaan Padang Savana Pandanwangi Lumajang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.