
TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Kabupaten Lamongan tidak hanya memiliki tempat wisata yang keren dan Instagrammable. Sejumlah destinasi wisata sejarah dan juga edukasi juga ada di kota ini, seperti Museum Sunan Drajat.
Sesuai dengan namanya, Museum yang berada di kompleks Makam Sunan Drajat ini menjadi satu diantara tujuan pengunjung yang melakukan Wisata Religi.
Advertisement
Di dalam bangunan yang cukup sederhana, terdapat banyak koleksi yang ditempatkan dalam etalase kaca. Ada juga yang di tempat terbuka yang dibatasi dengan kayu dan tali pembatas. Ini menunjukkan jejak sejarah Sunan Drajat dan sejarah Islam di Kabupaten Lamongan.
Lalu apa saja koleksi yang ada di Museum Sunan Drajat? Saat memasuki Museum Sunan Drajat akan disuguhi koleksi keramik kuno yang kondisinya masih tetap utuh dan terawat di kanan-kiri pintu masuk. Keramik-keramik tersebut berbentuk gentong, guci, piring, sendok, tempat Air dan sebagainya.
Petugas penjaga Museum Sunan Drajat, Suhartin menjelaskan keramik-keramik koleksi Museum Sunan Drajat tersebut berasal dari Dinasti Ming. "Dari dua kotak dari Dinasti Ming semua, total ada 118 keramik," kata Suhartin, Jumat (12/6/2020).
Selain koleksi keramik, tepat di depan pintu atau di bagian tengah museum terdapat koleksi berupa bedug kuno yang pernah digunakan di Masjid Sunan Drajat.
Di Museum Sunan Drajat bahkan terdapat kitab suci Al Quran kuno yang bertuliskan dengan tangan pada kulit hewan dan serat-serat tumbuhan.
Ada juga kitab kuno yang tertulis pada daun lontar, fragmen dan relief-relief kayu pada bangunan, beberapa senjata kuno dan beberapa fragmen batu dan nisan batu kuno.
"Naskah yang tertulis pada daun lontar ini hurufnya beda dengan aksara jawa yang honocoroko itu," ucap Suhartin.
Ada juga koleksi berupa seperangkat gamelan kuno peninggalan Sunan Drajat yang diberi nama Gamelan Singo Mengkok. Bentuk gamelan yang terbuat dari kayu, bambu dan besi ini sangat sederhana. Dulunya digunakan Sunan Drajat untuk syiar Islam dengan menerapkan perpaduan budaya Hindu, Budha dan Islam.
"Ada fosil kerang juga, kalau itu batu nisan kuno juga ada, batu nisan zaman dulu memang sebesar itu," ucap Suhartin, saat menunjukkan koleksi Museum Sunan Drajat.
Selain itu juga terdapat koleksi berupa selembar kain tenun dengan motif kuno peninggalan Sunan Drajat. Kain itu berwarna biru tua dan banyak berhias motif semacam burung phoenix dan singa.
Sepintas, bentuk motif singa yang ada pada Kain itu seperti motif singa Kilin, seperti yang banyak terdapat di Kelenteng atau budaya China lainnya. "Kain ini dulunya pernah digunakan Sunan Drajat," kata Suhartin.
Sedangkan di bagian luar museum sekitar 30 meter terdapat replika masjid Sunan Drajat dengan arsitekturnya yang Khas sebagai tempat beribadah para pengunjung.
Nah, bagi Anda yang ingin berkunjung ke Museum Sunan Drajat di Kabupaten Lamongan, maka Anda laksana akan dibawa menikmati peradaban Islam di masa lampau. (Adv)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Lamongan |