Mengunjungi Makam Pangeran Pekarungan Kota Cirebon yang Tersembunyi

TIMESINDONESIA, CIREBON – Masyarakat Kota Cirebon tentunya mengenal nama Jalan Pekarungan yang kini menjadi salah satu kawasan padat dan tak jauh dari pusat Balaikota Cirebon.
Namun, hanya sedikit saja yang mengenal tentang asal-usul nama Pekarungan, termasuk sejarah dan sosok dibalik nama tersebut.
Advertisement
Di Jalan Pekarungan, tepatnya di RW 04 Pesayangan, Kelurahan Penjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, terdapat sebuah makam salah satu penyebar agama Islam di abad ke 18. Ia adalah Pangeran Harun atau juga dikenal dengan nama Pangeran Pekarungan.
Lokasi makam memang tersembunyi karena dikelilingi padatnya bangunan, sehingga tidak tampak dari jalan utama. Bahkan, jalur menuju ke area makam hanya jalan setapak yang hanya dapat dilalui satu orang saja. Karena itulah, hanya sedikit orang yang tahu tentang keberadaan makam tersebut.
Situs makam bersejarah ini total terdapat 12 makam, di mana salah satunya adalah makam berukuran besar, yakni makam Pangeran Pekarungan. Sedangkan 9 makam lainnya merupakan makam pindahan dari Pesayangan.
Meski memiliki keterikatan dengan sejarah Cirebon, situs makam seluas 10x6 meter itu tampak kurang terawat. Selama ini, situs makam bersejarah tersebut juga masih dikelola oleh secara swadaya oleh masyarakat sekitar.
"Kalau selama ini ya kami sendiri yang merawat makam ini," ujar Isnen, warga sekitar yang juga ikut merawat makam, Selasa (7/7/2020).
Kepada TIMES Indonesia, Isnen menjelaskan, dalam beberapa kesempatan situs makam telah banyak dikunjungi dan diteliti oleh para arkeolog. Para peneliti masih menggali riwayat sejarah dengan naskah-naskah kuno Keraton Kasepuhan.
Dari segi bentuk batu nisan, makam Pangeran Pekarungan menyerupai makam-makam yang ada di kompleks Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
"Hingga kini riwayat sejarahnya masih terus ditelusuri dengan mencari naskah yang ada di Keraton Kasepuhan," ujar Isnen.
Sosok Pangeran Pekarungan, dijelaskan Isnen, merupakan seorang saudagar dari Persia. Selain sebagai saudagar, Pangeran Pekarungan juga menyebarkan agama Islam di Cirebon.
“Jadi menurut kisahnya, beliau misinya menyebarkan agama Islam dan berdagang di Cirebon ini. Namun hingga kini catatan sejarahnya masih terus digali," ujar ketua Jamaah Ratin dan Maulid (JRM) Kota Cirebon tersebut.
Saat ini, JRM bersama warga membersihkan dan menata area makam Pangeran Pekarungan, demi melestarikan cagar budaya. Sehingga, para peziarah dari luar kota yang datang berkunjung, bisa menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata religi.
"Sebisa kami melestarikan cagar budaya di Kota Cirebon. Karena betapa pentingnya perlindungan dan pelestarian cagar budaya sebagai warisan untuk anak cucu kami," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Rizal Dani |