Wisata

7 Keindahan Tempat Wisata Sejarah di Provinsi Maluku Utara

Selasa, 28 Juli 2020 - 11:50 | 623.01k
Benteng Belgica, salah satu tempat wisata sejarah di Maluku Utara. (Foto: traveltodayindonesia)
Benteng Belgica, salah satu tempat wisata sejarah di Maluku Utara. (Foto: traveltodayindonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALUKU UTARA – Setiap tempat di Indonesia selalu memiliki sejarahnya masing-masing, termasuk di Provinsi Maluku Utara. Sebagai salah satu provinsi kepulauan di Indonesia, Provinsi Maluku Utara yang menyimpan beberapa peninggalan sejarah berupa bangunan-bangunan yang unik dan menarik. 

Berikut adalah 7 bukti bangunan sejarah yang bisa menjadi destinasi wisata saat berkunjung di di Provinsi Maluku Utara

Advertisement

1. Museum Perang Dunia II

1.jpg Museum Perang Dunia. (foto: wonderful.pulaumorotaikab)

Beberapa artefak sisa Perang Dunia II, seperti meriam artileri, bangkai kapal perang, kendaraan amphibi, dan masih banyak lagi bisa kamu temukan di Pulau Morotai. Bahkan salah satu pulau di Pulau Morotai, Pulau Sumsum merupakan tempat berkas markas sekaligus tempat peristirahatan jendral besar Mac Arthur, salah seorang pemimpin tentara sekutu Amerika Serikat di wilayah pasifik pada saat itu.

2. Benteng Tolukko

2.jpg Benteng Tolukko. (foto: indonesiakaya)

Benteng Tolukko merupakan salah satu bangunan kuno yang terdapat di Kota Ternate, tepatnya ada di sebelah utara pulau ini. Benteng peninggalan Portugis ini sudah dibangun pada 1540 oleh Panglima Portugis bernama Fransisco Serao, sebagai benteng pertahanan pulau dari serangan bangsa Eropa lainnya. Namun, pada 1610, benteng ini diambil alih oleh Belanda, sekaligus menjadi awal kekuasaan Belanda di Maluku. Setelah Indonesia merdeka, benteng ini dipugar pada 1997 dan menjadi salah satu destinasi menarik di Ternate. 

3. Benteng Kastella

3.jpg Benteng Kastella. (foto: backpackerjakarta)

Bangunan ini menjadi benteng pertama yang dibangun oleh Portugis di Pulau Ternate yang dibangun pada 1522. Bangunan ini juga menjadi tempat sejarah pertempuran antara pasukan Sultan Baabulah dan Portugis setelah terbunuhnya Sultan Hairun. 

4. Benteng Oranje

4.jpg Benteng Oranje. (foto: Instagram/queenuita)

Benteng Oranje yang merupakan benteng terbesar di Ternate yang letaknya ada di pusat kota. Bangunan benteng ini sudah didirikan sejak 1600-an oleh Belanda yang membuat Ternate sebagai pusat VOC pada waktu itu. Benteng ini juga menjadi kantor dari VOC sebelum akhirnya dipindahkan ke Batavia pada 1619.

5.  Benteng Kalamata

5.jpg Benteng Kalamata. (foto: via palembang.tribunnews.com)

Yang tak kalah menarik, yakni Benteng Kalamata yang lokasinya ada di tenggara Pulau Ternate yang menghadap langsung ke Pulau Tidore. Benteng ini dibangun pada 1540 oleh Portugis yang utusannya di Ternate dan dipimpin oleh Francisco Serrão. Fungsi benteng ini sama seperti benteng lainnya untuk mempertahankan benteng dari serangan bangsa Eropa lain yang ingin merebut Ternate. 

6. Museum Kedaton Sultan Ternate

6.jpg Museum Kedaton Sultan Ternate. (foto: DOK INDONESIA.TRAVEL)

Museum Kedaton Sultan Ternate yang terletak di Kelurahan Soa Sio, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate yang tidak jauh dari pusat kota. Bangunan ini sudah didirikan pada 1813 oleh Sultan Muhammad Ali di atas tanah seluas 1.500 meter persegi. Bangunan ini juga dirancang oleh arsitek asal Tiongkok dan memiliki bentuk yang segi delapan yang cukup unik. Saat ini, bangunan yang sebelumnya digunakan sebagai tempat tinggal Sultan Ternate ini digunakan sebagai museum yang menyimpan berbagai peninggalan Kesultanan Ternate. Tak hanya itu saja, terdapat mahkota yang memiliki rambut. Rambut tersebut dapat tumbuh dan hanya dipotong saat perayaan Idul Adha. 

7. Masjid Kesultanan Ternate

7.jpg Masjid Kesultanan Ternate. (foto: indonesiakaya)

Masjid Sultan Ternate adalah sebuah masjid yang terletak di kawasan Jalan Sultan Khairun, Kelurahan Soa Sio, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Masjid ini menjadi bukti keberadaan Kesultanan Islam pertama di kawasan timur Nusantara ini. Kesultanan Ternate mulai menganut Islam sejak raja ke-18, yaitu Kolano Marhum yang bertahta sekitar 1465-1486 M. 

Pengganti Kolano Marhum adalah puteranya, Zainal Abidin (1486-1500), yang makin memantapkan Ternate sebagai Kesultanan Islam dengan mengganti gelar Kolano menjadi Sultan, menetapkan Islam sebagai agama resmi kerajaan, memberlakukan syariat Islam, serta membentuk lembaga kerajaan sesuai hukum Islam dengan melibatkan para ulama.

Tertarik untuk menikmati fakta keistimewaan Provinsi Maluku Utara? Yuk segera luangkan waktu berlibur ke wilayah ini. (*)

Edisi-Rabu-29-juli-2020-Malut.jpg

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES