Wisata

Masjid Jami' Sumenep, Destinasi Wisata Religi Kaya Makna

Selasa, 15 September 2020 - 18:02 | 116.92k
Masjid Jami' Sumenep, Salah Satu Destinasi Wisata Religi Andalan Kabupaten Sumenep. (Foto: Ach. Qusyairi Nurullah/TIMES Indonesia)
Masjid Jami' Sumenep, Salah Satu Destinasi Wisata Religi Andalan Kabupaten Sumenep. (Foto: Ach. Qusyairi Nurullah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SUMENEPMasjid Jami' Sumenep menjadi magnet wisatawan domestik dan luar negeri yang menjadi salah satu andalan Kabupaten Sumenep.

Corak Masjid Jami' yang dibangun sejak tahun 1779 dan baru selesai di tahun 1787 memiliki kekayaan makna yang cukup luas. Namun, tidak banyak yang diketahui oleh masyarakat luas.

Budayawan Sumenep, Ibnu Hajar, mengatakan, jika melihat bangunan tua Masjid Jami', dia merasa diseret pada kehidupan masa lalu nenek moyang Sumenep.

Perpaduan budaya Islam, Cina, Eropa terasa jelas saat memandang bangunan tua tempat peribadatan Umat Islam. Tidak heran, bila sikap warga Sumenep yang terbuka pada budaya luar dan tidak kagetan masih terus melekat pada kehidupan generasi masa kini.

"Artinya kolaborasi budaya dari berbagai bangsa dan agama bukan barang baru bagi masyarakat Sumenep," kata Ibnu, Selasa (15/9/2020).

Sastrawan berjuluk Khairil Anwarnya Madura ini melanjutkan, ke-khas-an corak bangunan Masjid Jami' tidak saja terletak pada bangunan yang memiliki nilai seni yang tinggi. Pemilihan warna pada bangunan juga syarat makna falsafi.

Warna Kuning misalnya, merujuk pada  cahaya matahari dan warna emas yang merupakan lambang kejayaan. Pilihan warna ini berkait erat dengan ajaran Islam bahwa untuk mencapai maqam tertinggi dalam agama seseorang mampu mencapai posisi Ma'rifat/Hakikat setelah melewati dua level dibawahnya, Syariat dan Thariqat.

Karena itu, tangga di dalam bangunan Masjid Jami' hanya ada tiga. Hal ini juga yang melatari kenapa makam raja-raja Sumenep harus berada pada posisi yang paling tinggi. "Agar mereka mendapat sinar matahari lebih dulu dan itu simbol kedekatan dengan Tuhan," jelasnya.

Sedangkan Warna Hijau, masih kata Ibnu, hal itu melambangkan keteduhan. Jadi inti dari kejayaan seseorang ditandai oleh sejauh mana ia mampu memberikan kemakmuran pada rakyatnya.

Dari sini, lanjut Ibnu, dapat dipahami bahwa berdirinya Masjid Jami' Sumenep bukan semata-semata untuk tempat ibadah kaum muslimin yang akan melaksanakan shalat. Lebih dari itu, mereka yang bersujud kepada Allah di masjid ini diharap mampu menjadi energi yang dapat menghapus dahaga saudaranya sesama makhluk ciptaan Allah. (*)

Edisi-Rabu-16-September-2020-Masjid-Jami-Sumenep1.jpg

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES