Wisata

Penuhi Standar Protokol Kesehatan, Pandanaran Hotel Raih Verifikasi Pemerintah DIY

Kamis, 24 September 2020 - 02:21 | 90.69k
Pandanaran Hotel menyabet Surat Verifikasi dari pemerintah DIY melalui Dinas Pariwisata terkait standar protokol kesehatan. (FOTO: Hendro S.B/TIMES Indonesia)
Pandanaran Hotel menyabet Surat Verifikasi dari pemerintah DIY melalui Dinas Pariwisata terkait standar protokol kesehatan. (FOTO: Hendro S.B/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Tetap mengikuti anjuran serta peraturan pemerintah terkait kebijakan protokol kesehatan dalam penanganan Covid-19 jadi tanggung jawab semua pelaku sektor pariwisata. Menyikapi itu, pemerintah kota Yogyakarta memberikan penghargaan berupa surat verifikasi kepada sejumlah hotel di Yogyakarta, salah satunya adalah Pandanaran Hotel.

Belum lama ini Dinas Pariwisata Yogyakarta memberikan surat verifikasi kepada Pandanaran Hotel dikarenakan telah memenuhi syarat protokol pencegahan dan pengendalian pandemi Covid-19.

Advertisement

Sesuai dengan surat keterangan hasil verifikasi Nomor : 556/021/UJA/1X/2020, Pandanaran Hotel telah berhasil memenuhi standar protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah kota Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata khususnya di bidang usaha pariwisata.

Pandanaran-Hotel-menyabet-Surat-Verifikasi-2.jpg

Sales and Marketing Manager Pandanaran Hotel, Haris Budi Setiyawan mengatakan, pihaknya sampai saat ini terus berpedoman terhadap maklumat apa yang dikeluarkan oleh pemerintah menyangkut persoalan protokol kesehatan.

Haris menyebut, jika sejumlah langkah yang dilakukan oleh pihak hotel sampai sejauh ini sudah sesuai dengan acuan pemerintah baik itu dari Kementerian Kesehatan maupun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Pastinya semua dengan step by step serta hal-hal yang dilakukan, kita semaksimal mungkin sudah memberlakukan semuanya itu baik untuk lingkungan sekitar atau di internal hotel Pandanaran," terang Haris saat ditemui di hotelnya, Rabu (23/9/2020).

Selain Pandanaran Hotel, lanjutnya mengatakan, ada beberapa hotel yang memang mendapatkan surat verifikasi tersebut sehingga Haris meyakini hal itu menjadi sebuah tolak ukur dalam penerapan protokol di perhotelan.

"Ada beberapa hotel selain Pandanaran yang dapat surat verifikasi kemaren. Saya pikir itu bagus untuk kita yang bekerja di sektor pariwisata," ungkapnya.

Saat ditanya persoalan okupansi hotel, dirinya merasakan sempat mengalami keterpurukan pada bulan April lalu. Bahkan ada beberapa lantai di Pandanaran Hotel yang sempat ditutup akibat tidak adanya tamu.

"Kita masuk cuma 30 persen, jadi karyawan masuk hanya sepuluh hari kerja saja," keluh Haris.

Pandanaran-Hotel-menyabet-Surat-Verifikasi-3.jpg

Kemudian, berjalannya waktu mulai bulan Mei hingga Juli mulai mengalami peningkatan meski tidak terlalu signifikan untuk occupancynya. Memasuki bulan Agustus, hotel tersebut justru mulai merasakan adanya peningkatan yang cukup signifikan.

"Di bulan September ini agak mengalami penurunan karena pengaruh dari long weekend. Jadi tidak adanya long weekend di bulan ini yang membuat occupancy bulan September menurun," ujarnya.

Di samping itu, bisa dikatakan berbeda dengan hotel lainnya di kota Yogyakarta, Pandanaran Hotel justru menyajikan menu masakan khas Indonesia baik itu untuk breakfast, lunch maupun dinner.

Menanggapi hal itu, Haris sengaja menyiapkan menu masakan khas Indonesia agar berbeda dengan hotel lainnya yang dinilainya sudah terbiasa dengan sajian western food di restorannya. Karena itu Pandanaran Hotel menjadi ciri khas hotel di Yogyakarta dengan promo masakan khas Indonesia.

"Karena sudah banyak hotel yang makanannya barat, kita berikan ciri khas yang berbeda dari Pandanaran yaitu makanan khas Indonesia saja. Menu Indonesian food jadi andalan kita untuk tamu domestik maupun mancanegara," tuturnya.

Sales and Marketing Manager Pandanaran Hotel ini berharap sektor pariwisata pulih seperti sedia kala, di situasi yang memang belum bisa dipastikan berakhirnya pandemi ini. Ia pun berpesan kepada seluruh para pelaku industri khususnya perhotelan untuk tidak berputus asa dalam hal membangun profit perusahaan industri pariwisata. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES