Wisata

Komunitas Dewi Sekopi Besemah akan Angkut Buah Kopi Pakai Drone

Selasa, 06 Oktober 2020 - 14:37 | 199.75k
Pengunjung memadati Shelter Coffee Break di puncak Bukit Tanjung Iran Dusun Gunung Agung Ilir.  (Foto: Asnadi/ TIMES Indonesia)
Pengunjung memadati Shelter Coffee Break di puncak Bukit Tanjung Iran Dusun Gunung Agung Ilir. (Foto: Asnadi/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PAGARALAM – Pernahkan Anda melihat sebuah drone (pesawat tanpa awak) dipakai untuk mengangkut buah kopi? Kalau belum, mungkin sebentar lagi Anda  akan bisa menyaksikannya.

Tepatnya, di perkebunan kopi sekitar Bukit Tanjung Iran, Dusun Gunung Agung Ilir, Kelurahan Agung Lawangan, Kecamatan Dempo Utara, rencana pemanfaatan teknologi itu merupakan kesepakatan antara Komunitas Dewi Sekopi Besemah dan Michael Rudy, Founder Kopi Tanah Air Kita.

Advertisement

“Rencananya pengangkutan kopi akan menggunakan drone. Ini hasil bincang-bicang kita dengan Pak Michael,” ujar Anca, Ketua Dewi Sekopi Besemah, ketika ditemui Selasa (6/10/2020).

Lebih lanjut Anca mengatakan, kelak drone tersebut akan mengangkut kopi dari perkebunan, talang-talang di sekitar Bukit Tanjung Iran. Kopi merah yang baru saja dipetik dari batang dikumpulkan dalam karung berukuran 25 kg. Selanjutnya, sebuah drone akan mengangkut karung tersebut  menuju ke gudang di Dusun Gunung Agung Ilir.

“Untuk teknisnya bagaimana, itu kita belum tahu pasti. Mungkin akan ada operator khusus,” tutur Anca.

Dia mengakui bahwa pemanfaatan teknologi drone dalam proses pengangkutan kopi, merupakan hal yang baru di Pagaralam. Pihaknya pun sebelumnya tak berpikir sampai jauh ke sana. Toh ia menyatakan, Dewi Sekopi Besemah selalu siap menerima teknologi baru.

Kristian, Sekretaris Dewi Sekopi Besemah menambahkan, Dewi Sekopi Besemah sedang berusaha membangun integrasi antara kopi dengan wisata. Inilah sebabnya pihaknya membangun shelter di puncak Bukit Tanjung Iran.

Shelter ini, ia menyebutkan, diharapkan bukan sekedar jadi tempat berfoto belaka. Tapi jadi tempat edukasi. “Kami berkeinginan setiap yang datang ke sini bisa melihat langsung bagaimana kopi itu dihasilkan,”ucapnya.

Sembari menunggu drone, petani kopi di sekitar Bukit Tanjung Iran masih menggunakan sepeda motor untuk mengangkut hasil panen kopi. Ini karena jarak antara bukit dengan pemukiman cukup jauh. Juga karena aksesnya masih belum memadai.

Pantauan di lapangan, satu-satunya jalan untuk mencapai perkebunan kopi adalah dengan melewati Jalan TMMD yang masih berupa tanah. Badan jalan ini banyak terbelah lantaran digempur air. Setidaknya ada dua titik jalan yang ekstrem. Karenanya petani di sini menggunakan motor khusus.

Hermansyah, seorang anggota Dewi Sekopi Besemah mengakui jalan tersebut cukup terjal. Tapi ia menyatakan, bagi petani itu tak soal. “Kami biasa mengangkut dua karung kopi lewat jalan ini,”ujar Herman.

Kemarin petani kopi yang tergabung dengan Dewi Sekopi Besemah mengadakan gotong-royong membersihkan jalan dari rerumputan. Ini karena rumput sudah menggangu aktivitas penggunaan jalan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES