Wisata

Terapkan Protokol Kesehatan Ketat, Wisata Bromo Kembali Bergairah

Senin, 19 Oktober 2020 - 12:11 | 129.32k
Wisatawan di Bromo wajib terapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid-19. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)
Wisatawan di Bromo wajib terapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid-19. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Usai dibuka setelah tutup selama pandemi covid-19, kini wisata Bromo mulai bergairah kembali. Aktifitas wisata, dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Baik di area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, maupun di restoran di sekitar wisata Gunung Bromo.

Sejuk dan asri, itulah suasana nyaman yang bisa anda temui ketika berkunjung ke kawasan wisata Gunung Bromo, di Probolinggo Jawa Timur. Kualitas udara menjadi lebih segar, setelah sekitar enam bulan lebih ditutup, karena pandemi covid-19.

Advertisement

Untuk menikmati panorama alam dan kesejukan Bromo, wisatawan harus patuh dan taat pada protokol kesehatan yang ada. Mulai dari mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak antar pengunjung. Pun demikian, hal ini tak mengurangi antusiasme pengunjung yang datang.

Bromo-2.jpg

Beberapa pengunjung mengutarakan kekhawatiran soal covid-19, namun dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, ia meyakini berwisata ke Gunung Bromo tetap aman.

“Untuk menyiasatinya, kami memilih datang lebih pagi. ketika suasana masih sepi dari pengunjung lain. Selain itu ya penerapan protokol Kesehatan, pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak,” kata Linda Purnama, seorang wisatawan, Senin (19/10/2020).

Penerapan protokol kesehatan berlaku di semua lini. Mulai dari angkutan wisata, sampai dengan restoran dan angkutan wisata. Setiap restoran, sebelum melayani pengunjung, telah dipastikan terlebih dahulu layak dan patuh protokol kesehatan. Pemeriksaan itu dilakukan oleh satgas penanganan covid-19 setempat.

“Di pintu masuk pun kami sediakan wastafel untuk cuci tangan. Serta wajib masker untuk wisatawan yang datang,” kata pemilik RM Bawangan, Joko Prastyanto.

Sementara itu, pembukaan kembali wisata Bromo ini mendapat respon positif bagi para sopir jeep. Walaupun diakui, tidak seramai seperti sebelum pandemi covid-19 melanda. Mengingat kuota kunjungan ke kawasan wisata Bromo masih dibatasi hanya sekitar 40 persen saja, atau sekitar 1200 orang dari kuota normal yang mencapai sekitar lima ribu orang.

“Masih belum seramai sebelum pandemi. Namun kami bersyukur sudah bisa beroperasi kembali,” sebut salah satu sopir jeep wisata, Umam MAsduqi.

Para pelaku wisata di Gunung Bromo maupun wisatawan yang datang berharap pandemi covid-19 segera berakhir sehingga aktivitas kehidupan dan roda perekonomian kembali normal. (*)

Ekoran-19-10-2020-Wisata-Bromo-Kembali-Bergairah.jpg

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES