Dinas Pariwisata Kota Batu Sulap Dusun Brau Jadi Wisata Edukasi Susu

TIMESINDONESIA, BATU – Dinas Pariwisata Kota Batu menyulap sebuah dusun terpencil di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji menjadi sebuah destinasi wisata baru. Jumat (23/10/2020) dusun yang bernama Dusun Brau ini dilaunching menjadi Wisata Edukasi Susu Sapi Perah Brau.
Peluncuran dusun wisata ini dilakukan oleh Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi, Wakil Wali Kota Batu, Ir Punjul Santoso SH MM, sejumlah anggota DPRD Kota Batu antara lain H Hari Danah Wahyono.
Advertisement
Hadir juga mendampingi Wali Kota Batu, Kepala Dinas Pariwisata, Drs Arief As Siddiq MH, Kepala PUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat dan Kepala Dinas Pertanian Kota Batu, Sugeng Pramono.
Kepala Dinas Pariwisata menjelaskan bahwa Wisata Edukasi Susu Sapi Perah Brau ini dibangun bersama-sama oleh Dinas Pariwisata bersama warga Desa Brau.
“Cita-cita masyarakat Dusun Brau disampaikan ke kami. Mereka berkeinginan besar memajukan Dusun Brau lewat wisata hingga perekonomian warga bisa terangkat,” kata Arief.
Cita-cita ini menurut Arief harus didukung dengan menciptakan program yang tepat untuk masyarakat. Karena itu Disparta berdialog bersama PUPR, LH dan Dinas Pertanian untuk membangun Wisata Susu Sapi Perah Brau.
“Bersama-sama warga mereka menyulap Dusun Brau menjadi tempat wisata. Warga membersihkan dan membuat ikon-ikon wisata yang bagus, serta memperbaiki kondisi kandang sehingga bersih dan cocok untuk wisata dengan melibatkan BBPP (Balai Besar Pelatihan Peternakan) Kota Batu,” ujar Arief.
Ia berharap dengan program ini, Dusun Brau tidak hanya menjadi destinasi wisata baru, namun juga menjadi percontohan peternak yang lain.
Guna menyemarakkan, sebelum launching Disparta melaksanakan beragam kegiatan antara lain jagongan deso, lomba merawat ternak sapi, lomba sapi perah, lomba kreasi makanan berbahan susu, lomba permainan anak tempo dulu, lomba kampung terasri, launching wisata edukasi sapi perah Brau.
Dusun Brau, menurut Arief bak sebuah intan permata yang tersembunyi. Karena tidak hanya memiliki pemandangan alam yang indah, dusun ini dikelilingi beragam obyek wisata. Satu lagi potensi wisata yang tidak dimiliki daerah lain adalah dusun ini memproduksi susu berkualitas tinggi. Bukan hanya dikonsumsi oleh warga Kota Batu, namun juga digemari warga Pulau Dewata Bali.
“Kita akan meningkatkan SDM warga, melengkapi sarana prasana wisata di desa ini, hingga melaksanakan promosi dan publikasi,” ujar Arif.
Sementara itu, Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko mengatakan bahwa Dusun Brau berada di tengah lembah dan kondisi kontur tanah yang kurang mendukung.
“Jika tidak dikasih fasilitas, salah satunya akses promosi, agak susah orang luar kota menemukan Dusun Brau. Dusun ini memang terpencil tapi punya potensi yang luar biasa, sapinya sehat-sehat produksi susunya sangat bagus,” ujar Dra Hj Dewanti.
Selain itu dusun ini alamnya sangat luar biasa indah dan subur. Lewat prakarsa masyarakat dengan menjadikan dusun mereka tempat usaha, hal ini sangat luar biasa dan bisa menyejahterakan masyarakat.
Sementara itu tokoh masyarakat Dusun Brau, M Munir menjelaskan bahwa jumlah penduduk di Dusun Brau kalah dengan jumlah sapi yang dirawat warga. Jumlah sapi di Dusun Brau sekitar 600 ekor sementara jumlah penduduknya berkisar 400 orang.
“Memang lebih banyak jumlah sapi daripada jumlah penduduk, potensi susu berkualitas ini akan menjadi andalan wisata kita. Kita akan membuat wisata edukasi sapi perah, sehingga wisatawan secara gamblang melihat proses perawatan hingga memerah susu,” ujarnya.
Selain itu, berbagai olahan susu juga akan disajikan untuk wisatawan di wisata edukasi susu yang ada di Dusun Brau ini. Tidak hanya susu murni tapi juga susu pasteurisasi, yogurt, ice cream, stik susu, permen susu hingga beragam sajian makanan lainnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |