Wisata

Kunjungi Bali Safari Park, Wakil Menteri LHK Beri Nama Bayi Buaya Sinyulong

Senin, 26 Oktober 2020 - 12:41 | 80.78k
Wakil Menteri LHK Alue Dohong melakukan kunjungan kerja sekaligus nama bayi buaya sinyulong yang menetas di Bali Safari Park. (foto: Bali Safari Park)
Wakil Menteri LHK Alue Dohong melakukan kunjungan kerja sekaligus nama bayi buaya sinyulong yang menetas di Bali Safari Park. (foto: Bali Safari Park)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BALIBali Safari Park mendapatkan kehormatan dengan kedatangan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, Alue Dohong. Dalam kesempatan ini, Alue Dohong melakukan kunjungan kerja sekaligus nama bayi buaya sinyulong yang menetas di Bali Safari Park.  
 
Kedatangan Wakil Menteri LHK dan rombongan disambut oleh Direktur sekaligus pemilik Taman Safari Indonesia (TSI) Group, Jansen Manansang beserta Deputy Director TSI Group, Willem Manansang. Wakil Menteri, Alue Dohong dan rombongan lantas meninjau penerapan protokol kesehatan Covid-19 di Bali Safari Park dan melakukan pemberian nama bayi buaya sinyulong. 

Nama yang diberikan oleh Alue Dohong adalah Aldo Crocodilus. “Karena nama saya dan nama anak saya juga Aldo. Kami senang sekali mendengar prestasi Bali Safari yang berhasil mengembangbiakkan buaya Sinyulong ini," kata Alue. 

Advertisement

Bali Safari Park b

Pemberian nama tersebut disambut baik oleh pihak Bali Safari Park.  Direktur Taman Safari Indonesia Group, Jansen Manansang, mengapresiasi kesediaan Alue Dohong selaku Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia yang memberi nama bagi bayi Sinyulong. 

"Ini adalah penghargaan tak ternilai bagi kegiatan konservasi yang telah dilakukan oleh seluruh unit TSI Group, termasuk Bali Safari Park. Kami akan terus  menyelamatkan satwa-satwa langka dan terancam punah,” tuturnya.

Kehadiran bayi sinyulong ini, maka deretan keberhasilan pengembangbiakan satwa langka dan endemik Indonesia di Bali Safari Park makin bertambah. Hal tersebut membuktikan keseriusan Bali Safari Park dalam bidang konservasi satwa liar. 

“Sejak berdiri, kami memang concern dalam konservasi satwa, terutama satwa-satwa endemik Indonesia yang terancam punah. Anakan satwa-satwa ini akan terus kami jaga dan rawat dengan baik hingga nanti bisa berkembangbiak kembali. Tapi ini semua tak bisa kami lakukan sendiri tanpa bantuan masyarakat yang mendukung dan berkunjung ke Bali Safari Park,” jelas Willem Manansang, Deputy Director Taman Safari Indonesia Group.  

Bali Safari Park c

Sebagai informasi, buaya sinyulong atau Tomistoma schlegelii merupakan keluarga buaya air tawar yang tersebar di Indonesia, Brunei dan Malaysia. Buaya sinyulong ini dikategorikan rentan atau vulnerable dalam daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature) karena populasinya kurang dari 2.500 individu dan terus menyusut secara global  Tidak banyak lembaga konservasi (LK) yang mengembangbiakan jenis buaya ini. 
 
Bali Safari Park berhasil melakukan pengembangbiakkan (breeding) dengan menghasilkan 24 telur buaya sinyulong. Segenap tim medis dan perawat satwa pun merawat dan menjaga telur-telur tersebut. Setelah melewati  100 hari masa pengeraman, tepatnya di bulan Januari 2020 lalu , 22  telur buaya sinyulong berhasil menetas. Salah satu bayi sinyulong yang berhasil menetas tersebut akan diberi nama oleh Wakil Menteri LHK, Alue Dohong.   

Perawatan anakan buaya sinyulong dilakukan dengan cara menempatkan masing-masing anakan dalam satu kotak besar, yang dilengkapi dengan lampu penghangat serta UV-B. Suhu di dalam kotak tersebut dipertahankan 28- 33 derajat Celsius. 

Menurut drh. Kadek Kesuma Atmaja, Asisten Kurator di Bali Safari Park, pencatatan suhu dilakukan 4 kali sehari oleh perawat satwa (keeper). Setiap hari, anakan senyulong ini diberi pakan potongan ikan nila, lele, dan jangkrik. Kesehatannya pun diawasi dengan ketat oleh tim medis Bali Safari Park. Sebab, anakan satwa sangat rentan terhadap penyakit.

Sinyulong hanya satu dari ratusan spesies satwa penghuni Bali Safari Park. Mereka dirawat dengan baik demi kelestariannya di masa mendatang. Jadi, jangan ragu untuk terus mendukung konservasi satwa di Bali Safari Park dengan #timetosafari. 

Bali Safari Park d

Bagi para pengunjung yang ingin berkunjung ke Bali Safari Park saat pandemi, tak perlu takut. Sebab, Bali Safari Park telah menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan sangat ketat, sesuai aturan dari Pemerintah. Selama tetap mematuhi pemakaian masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, liburan di Bali Safari Park akan tetap aman dan nyaman.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES