Rekreasi dan Belajar Legenda di Coban Raksasa Desa Ngadas

TIMESINDONESIA, MALANG – Tanah Jawa mempunyai kekayaan khasanah budaya dan legenda yang layak untuk dijadikan pelajaran hidup untuk keharmonisan semesta. Salah satu destinasi wisata yang layak untuk jadi referensi adalah Coban Raksasa di Dusun Jarak Ijo, Desa Wisata Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jatim.
Pengunjung bisa melakukan rekreasi dan belajar legenda di Coban Raksasa. Karena selain indah pemandangannya, juga menyimpan kisah legenda yang menarik untuk diketahui.
Advertisement
Keunikan wisata air terjun ini pastinya tidak dipunyai wisata coban lainnya. Yakni, memiliki ketinggian air terjun sekitar 200 meter, bahkan konon Coban Raksasa merupakan wisata air terjun tertinggi di Pulau Jawa.
Ini tentunya menambah khasanah Desa Ngadas yang selama ini terkenal dengan desa wisata budaya dengan mayoritas Suku Tengger-nya.
Wisatawan tak sekadar berkunjung menikmati wisata budayanya, tapi bisa menikmati keindahan alamnya yang ada di Coban Raksasa itu.
Meski masih agak sulit dijangkau khalayak umum karena keterbatasan akses jalan, jumlah wisatawan cukup banyak datang untuk melihat eksotika dan misteri yang disajikan.
Wisatawan bisa mencapai Desa Ngadas dengan melalui jalur ke arah Gunung Bromo dari arah Tumpang. Sekitar 10 Km sebelah timur dari Kota Malang.
Untuk mencapai Coban Raksasa yang elok ini harus berjibaku melewati perkampungan Desa Ngadas dan hutan belantara dengan jalan kaki. Jaraknya sekitar 5 kilometer dari pusat desa dan memerlukan waktu hingga 3 jam.
Desa Ngadas merupakan desa di wilayah Kabupaten Malang yang sudah diresmikan Bupati Malang Dr H Rendra Kresna sebagai desa wisata budaya dan alam. Wisata Coban Raksasa ini hanya dibuka pada musim kemarau sekitar April dengan tiket gratis.
Sepanjang perjalanan menuju ke sana wisatawan akan dimanjakan pemandangan alam dan perkampungan warga.
Legenda Positif
Air terjun di Coban Raksasa terbagi dalam dua bagian. Pada bagian pertama, ketinggiannnya tidak lebih dari 25 meter.
Sedangkan bagian berikutnya, ketinggiannya sekitar 200 meter lebih. Karena begitu besar dan tingginya air yang jatuh, suaranya terdengar cukup jauh dari area coban. Bahkan keberadaannya sudah terlihat dari kejauhan di antara rerimbunan hutan pinus.
Nama Coban Raksasa yang diberikan warga Desa Ngadas ternyata bukan saja dikarenakan ketinggian air terjun di kawasan ini. Tetapi juga cerita yang melekat di wisata alam yang menawan ini.
Konon, di sekitar kawasan air terjun itu hidup seorang sakti mandraguna yang tidak terkalahkan bernama Satumi. Dia bersemedi di air terjun yang tidak mudah dijamah manusia tersebut.
Satumi tidak saja sesumbar dirinya tidak terkalahkan, tapi juga terlalu congkak. Karena kecongkakannya, akhirnya dia pun dapat dikalahkan di Coban Raksasa.
Cerita itu diyakini warga sebagai pesan moral yang hingga saat ini masih dipegang teguh. Yakni dengan besikap berhati-hati saat memasuki kawasan Coban Raksasa di Desa Wisata Ngadas ini. Setiap pengunjung yang bermaksud ke coban tidak boleh berkata dan berpikiran buruk, apalagi merusak alam. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Rochmat Shobirin |