Wisata

Pernah Raih Penghargaan Pariwisata Nasional, 'Green Canyon Indonesia' Perlu Perbaikan

Rabu, 23 Desember 2020 - 00:21 | 99.93k
Wisatawan cukang taneuh sedang menaiki perahu (FOTO: dok. Akun Green Canyon @cukangtaneuh90)
Wisatawan cukang taneuh sedang menaiki perahu (FOTO: dok. Akun Green Canyon @cukangtaneuh90)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Destinasi wisata Cukang Taneuh yang kerap dijuluki 'Green Canyon Indonesia' atau adalah salah satu destinasi wisata di Pangandaran yang menyuguhkan suasana alam di perairan sungai.

Pengelola wisata Green Canyon yang tergabung dalam Kompepar (Kelompok Penggerak Pariwisata), melalui Ari Krisna, Sekretaris Kompepar Green Canyon mengatakan, pihaknya ingin sarana dan prasarana fisik wisata Cukang Taneuh diperbaiki.

Advertisement

"Keinginan kami agar fasilitas Green Canyon diperbaiki, seperti area tempat parkir diperluas karena setiap libur panjang biasanya tidak muat menampung kendaraan wisatawan,” jelasnya kepada TIMES Indonesia pada Selasa (22/12/2020).

Selain itu, pihak pengelola juga berharap adanya jalur perlintasan wisatawan, mushola yang diperbesar, serta toilet umum juga ditata lebih menarik.

Ari menambahkan bahwa sering muncul di pemberitaan bahwa Green Canyon menjadi penyebab kemacetan sehingga memang perlu adanya perbaikan fasilitas.

"Sering diberitakan jika musim liburan, Green Canyon macet, karena memang akses satu-satunya antara tempat parkir dan Green Canyon adalah melewati jalan umum tersebut, sehingga perlu adanya pembuatan jalur perlintasan khusus wisatawan," tambah Ari.

Ari mengatakan bahwa sebetulnya ada rencana pencairan dana yang dialokasikan untuk perbaikan dan penambahan fasilitas di Green Canyon pada tahun 2021 mendatang. Namun dirinya merasa kurang yakin karena adanya pandemi Covid-19 membuat dana untuk hal tersebut sulit turun untuk destinasi pariwisata yang berprestasi ini.

Berbicara mengenai prestasi, Geen Canyon pernah meraih penghargaan di tingkat nasional pada tahun 2018 dengan mendapatkan medali Green Bronze (Juara ke-3) untuk kategori tata kelola destinasi. Penghargaan tersebut didapatkan pada acara tahunan Indonesian Sustainable Tourism Award (ISTA) yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata.

Penghargaan kategori tata kelola pada acara ISTA tersebut diakui Ari bahwa kuncinya adalah keberlanjutan wisata ke depannya.

"Karena namanya sustainable, artinya berlanjut, jadi para juri menilai dari aspek keberlanjutan Green Canyon ke depannya bagaimana melalui laporan-laporan, penunjangnya misal perahu di Green Canyon itu sudah didaftarkan izin jalannya melalui Kementerian Perhubungan Kabupaten Pangandaran dan hal lain terkait tata kelola," ungkapnya.

Sebagai informasi, bagi wisatawan yang ingin berlibur dan menikmati indahnya pemandangan alam perairan sungai Green Canyon, harga tiket masuk sekaligus sewa perahu adalah Rp 200.000.

"Tiket (Green Canyon) sekarang itu Rp 200.000, baik weekday atau weekend sama saja. Rinciannya Rp 170.000 untuk sewa perahu dan tiket masuk Rp 30.000," papar Ari.

Selain sewa perahu, di destinasi wisata Green Canyon Indonesia ini, para wisatawan juga bisa menikmati permainan body rafting dengan harga yang bervariasi sekitar Rp 225.000 tergantung paket yang dipilih. "Di Green Canyon bisa naik perahu, bermain Body Rafting dengan harga beragam tergantung dari penyedia jasa, kemudian ada juga area Camping Ground, yang akan dikembangkan Bumdes Kertayasa, namun sekarang baru rencana," kata Ari. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES