Wisata

Inilah Gereja Tertua di Indramayu, Usianya Sudah Ratusan Tahun

Jumat, 01 Januari 2021 - 18:22 | 369.37k
GKI Indramayu. (Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
GKI Indramayu. (Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Indramayu merupakan salah satu wilayah yang sempat dijadikan sebagai pusat pemerintahan Asisten Residen di masa Kolonial Belanda. Karena itu, tidak mengherankan jika di sini banyak ditemukan bangunan tua bergaya kolonial. Salah satunya adalah Gereja Tertua di Indramayu.

Gereja Kristen Indonesia (GKI) Indramayu ini terletak di Jalan Cimanuk Kabupaten Indramayu. Bangunan gereja bercat putih ini bergaya Art Deco, sebuah seni arsitek yang populer pada zaman 1900an. Bentuknya dibuat simetris, dengan sebuah menara di bagian atap depannya, sebagai ciri khas gereja.

Advertisement

Konon katanya, gereja ini merupakan gereja tertua di Indramayu. Bahkan, jemaatnya yang merupakan orang-orang Tionghoa, merupakan jemaat Tionghoa Protestan pertama di Asia. Hal tersebut berdasarkan keterangan dari Ketua Institut Kebudayaan Asia Tenggara Peiching, Prof. Kong Yuan Chi dalam bukunya yang berjudul CungKuo Yintunisia Wen Hwa Ciao Liu (Silang Budaya Tiongkok Indonesia).

Menurut Pendeta GKI Indramayu, Markus Hadinata, GKI Indramayu didirikan oleh pria keturunan Tionghoa yang menetap di Indramayu, yakni Ang Boen Swie. Dia lahir pada tahun 1813, dan berasal dari keluarga kurang mampu. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dia berkerja sebagai pedagang kelontong keliling.

Awal didirikannya GKI Indramayu, bermula saat 14 orang dibaptis oleh pendeta J.A.W. Krol di gereja milik Belanda yang ada di Cirebon, pada tanggal 13 Desember 1858. Gereja yang dimaksud adalah Protestansche Kerk Cheribon atau yang sekarang menjadi Gereja Kristen Pasundan.

Empat belas orang yang dibaptis tersebut antara lain Ang Boen Swie bersama 5 anggota keluarga, 4 orang dari keluarga Lauw Pang, Sam Yan beserta istri, Hong Lieng, dan Tji Tek.

"Pembaptisan ini merupakan cikal bakal jemaat yang ada di Indramayu," ujarnya.

Setelah dibaptis, Ang Boen Swie kerap mengadakan pertemuan jemaat di rumahnya. Di situ, mereka kerap beribadat maupun hanya sekedar menjalin komunikasi. Hingga akhirnya, terjadilah hubungan yang kuat di antara mereka.

Supaya kegiatan para jemaat ini bisa lebih fokus, maka dibangunlah sebuah gereja pertama di Indramayu pada tahun 1876. Bangunan ini berdiri di atas tanah pemberian seorang nyonya non Kristen yang dermawan.

Namun seiring berjalannya waktu, bangunan tersebut justru berubah fungsi. Karena itu, seorang kaya raya bernama Tjan Hiang Eng memberikan sebuah gedung yang baru untuk dibangun menjadi gedung gereja. Gedung baru ini pun resmi dipakai pada tanggal 22 Juli 1888.

Setelah berjalan 20 tahun lamanya, bangunan lama gereja ini dibongkar atas kesepakatan bersama. Kemudian, dibangun kembali dengan bergaya Art Deco yang sedang populer saat itu. Bangunan baru pun diresmikan dan dipergunakan pada tahun 1912.

Hingga kini, Gereja tertua di Indramayu yang diresmikan pada 1912 tersebut belum diubah sama sekali. Bentuknya masih mempertahankan arsitektur lamanya. Bahkan lantainya masih menggunakan tegel warna kuning. "Bangunan asli GKI Indramayu masih tetap dipertahankan hingga sekarang," tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES