
TIMESINDONESIA, NGAWI – Di Kabupaten Ngawi ada kampung yang sering dikatakan mirip dengan Afrika. Berada di kawasan hutan jati, kampung ini dikenal sebagai Kampung Kerbau, rumah bagi ratusan kerbau yang diternakan oleh warga setempat.
Kampung Kerbau ini berada di Desa Banyubiru, Widodaren, Ngawi. Tepatnya di Dusun Bulak Pepe atau sekitar 27 kilometer dari pusat kota Ngawi.
Advertisement
Kampung Kerbau menyuguhkan panorama alam yang sekilas mirip dengan alam di Afrika. Terlebih saat musim kemarau, kampung ini benar-benar gersang layaknya padang di Afrika.
Sekumpulan kerbau sedang di gembalakan oleh warga setempat. (FOTO: M.Miftakul/TIMES Indonesia)
Ratusan kerbau di kampung ini dipelihara oleh warga setempat. Ada yang hanya memiliki beberapa ekor, hingga ada yang memiliki puluhan ekor. Seperti kata Astutik warga setempat yang mengaku memiliki 11 ekor kerbau. "Kurang lebih ada 500 atau 600 an kerbau. Kalau saya hanya punya 11 ekor kerbau," katanya kepada TIMES Indonesia, Minggu (11/04/21).
Warga Dusun Bulak Pepe sudah sejak lama memelihara kerbau. Dikatakan Astutik, budidaya ternak kerbau ini sudah dilakukan sejak nenek moyangnya dulu. "Sudah lama, sejak nenek moyang dulu, turun temurun sampai sekarang," katanya.
Kerbau di Kampung Kerbau ini dulunya juga dimanfaatkan warga untuk mengolah lahan pertanian. Seiring berkembangnya teknologi, kerbau tidak lagi digunakan untuk mengolah lahan.
Terdapat sekitar 600 an kerbau yang diternakan oleh warga setempat. (FOTO: M.Miftakul/TIMES Indonesia)
Saat jelang sore hari, ratusan kerbau yang telah selesai digembalakan akan diarak menuju sungai di kampung itu untuk berendam dan kembali ke kandang. Pemandangan ini jadi daya tarik tersendiri bagi yang ingin mendapatkan pengalaman wisata yang tak biasa.
Sebelum pandemi, di Kampung Kerbau ini setiap tahunnya selalu digelar festival budaya Gumbrekan Maheso. Berkat festival tahunan itu, Kampung Kerbau juga dikenal sebagi salah satu Desa Wisata yang ada di Kabupaten Ngawi.
"Gumbrekan Maheso dilakukan setahun sekali dulu sebelum ada corona, sekarang sudah tidak pernah lagi karena corona, biasanya setiap bulan 10," jelasnya.
Jika berminat dengan sensasi wisata yang tidak biasa, Kampung Kerbau selalu terbuka untuk siapa saja. Di Kampung Kerbau ini, pengunjung juga tidak akan dikenai biaya masuk. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |