Libur Nataru, Hunian Hotel di Sleman Tembus 95 Persen

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Geliat wisata di Kabupaten Sleman mulai membaik. Dibandingkan tahun lalu, tingkat hunian hotel pada libur natal dan tahun baru 2022 (nataru) lebih baik dibandingkan sebelumnya. Dinas Pariwisata Sleman merilis, tingkat hunian hotel di Kabupaten Sleman mencapai 95 persen.
“Dari pantauan kami, tingkat hunian hotel di wilayah Kabupaten Sleman rata-rata 52% hingga 95%,” kata Kepala Dinas Pariwisata Sleman Suparmono kepada TIMES Indonesia, Minggu (2/1/2022).
Advertisement
Suparmono menerangkan, aturan hotel dan restoran pada liburan nataru memang berbeda dibandingkan 2020 lalu. Sesuai dengan Instruksi Bupati Sleman No. 39/INSTR/2021 Dan SE Kadinas Pariwisata Sleman No. 440/1112 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid 19 pada Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Seluruh pengusaha hotel dan restoran tetap melakukan pencegahan potensi penyebaran Covid-19. Misalnya, secara konsisten menerapkan Cita Mas Jajar dan tidak menyelenggarakan perayaan pergantian tahun baru dengan pesta kembang api.
“Pada malam pergantian tahun, cara yang digelar hotel-hotel sebatas gala diner di restoran dengan dihias atribut pergantian tahun baru yang sampai kurang lebih pukul 22.00 WIB,” jelas Suparmono.
Selain hunian hotel, kunjungan wisatawan pada liburan tahun baru juga mengalami kenaikan. Peningkatan itu terjadi pada Sabtu dan Minggu (1 dan 2/1/2022). Kenaikan itu terjadi pada destinasi alam. Misalnya, kunjungan wisatawan ke Tebing Breksi tercatat sejumlah 5.329 pengunjung; Studio Alam Gamplong naik 36% menjadi 2.435 pengunjung; Grojogan Watu Purbo naik 77% menjadi 2.241 pengunjung; dan Sindu Kusuma Edu Park naik 46% menjadi 1.652 pengunjung.
Kemudian, kunjungan ke Jogja Exotarium relatif sama yaitu 1.861 pengunjung; Tlogo Muncar dan Kalikuning Park naik lebih dari 250% menjadi 3.573 pengunjung; 3 candi yaitu Candi Ijo- Candi Sambisari-Candi Banyunibo dikunjungi 664 pengunjung.
“Jumlah kunjungan di Candi Prambanan mengalami peningkatan 26% menjadi 14.813 pengunjung,” papar Suparmono.
Tak hanya itu, destinasi museum juga menjadi tujuan yang cukup menarik bagi wisatawan. Terdata secara akumulasi kunjungan ke museum Ullen Sentalu, Monumen Jogja Kembali dan Museum Afandi mencapai sebanyak 2.085 pengunjung. Wisata air Jogja Bay ada kenaikan 120% menjadi 6.989 pengunjung dan Citra Grand Mutiara naik 20% menjadi 381 pengunjung.
Kawasan wisata Kaliurang naik 45% menjadi 15.052 dan Kaliadem naik 33% menjadi 7.902 pengunjung.
“Dari pantauan di lapangan, pengelola destinasi dan usaha pariwisata dan wisatawan selalu memakai masker dalam beraktivitas. Mereka juga rajin melakukan cuci tangan dan memakai hand sanitizer sebelum memasuki destinasi wisata. Semoga ekonomi di Sleman terus tumbuh membaik,” terang Suparmono yang kembali menjelaskan libur nataru ada peningkatan hunian hotel di Kabupaten Sleman. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |