Wisata

Begini Cara PPI Dunia Bantu Genjot Sektor Wisata Indonesia

Senin, 17 Januari 2022 - 20:03 | 44.24k
Gusti Kanjeng Ratu Bendara (Ketua BPD AKU DIY/Pemateri I) dan Faris Apriyadi (PPI Malaysia/Moderator) dalam sesi foto bersama. (FOTO: PPI Dunia)
Gusti Kanjeng Ratu Bendara (Ketua BPD AKU DIY/Pemateri I) dan Faris Apriyadi (PPI Malaysia/Moderator) dalam sesi foto bersama. (FOTO: PPI Dunia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ditengah berbagai kesibukannya, PPI Dunia tak lupa memberikan perhatian pada sektor pariwista. Perhatian ini mereka wujudkan melalui webinar bertajuk “Revitalisasi Ekonomi Pasca Pandemi melalui Sektor Pariwisata di Indonesia” pada Sabtu (15/1/2022).

Webinar yang diselenggarakan PPI Dunia ini bekerjasam dengan Direktorat Festival Luar Negeri (FELARI). Faruq Ibnul Haqi Ketua Umum PPI Dunia mengatakan bahwa diadakannya webinar ini bertujuan untuk melihat kemampuan pariwisata Indonesia untuk bangkit setelah pandemi.

“Inovasi, adaptasi dan kolaborasi adalah kunci utama dalam bertahan dan bangkit dari kondisi keterpurukan akibat covid-19. Maka bidang pariwisata juga perlu untuk ikut beradaptasi di bidang terkait,” ungkap Faruq.

Webinar tersebut menghadirkan Gusti Kanjeng Ratu Bendara, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (BPD DIY) sebagai narasumber. Menurutnya, ekonomi dalam negeri khususnya UMKM saat ini mengalami penurunan drastis imbas dari turunnya angka wisatawan..

“Jika sektor pariwisata mengalami penurunan sebanyak 50%, sektor UMKM mengalami penurunan sebesar 70%. Penguatan ekonomi di daerah oleh pemerintah, khususnya pada desa wisata merupakan salah satu kunci untuk terjadinya revitalisasi ekonomi di Indonesia pasca pandemi covid-19,” ucap Ketua BPD DIY.

Menurutnya, peraturan terutama terkait kepariwisataan yang tidak jelas menjadi penyebab utama penuruan angka wisata di Indonesia. Selama ini pemerintah masih menerapkan peraturan berbasis keadaan yang ada di Jakarta. “Padahal regulasi yang diberlakukan belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk menangani masalah yang terjadi di daerah” jelas Ratu.

Kendati demikian, DIY sudah mengalami peningkatan sebanyak 60% dari jumlah wisatawan sebelum pandemi. Kenaikan ini karena adanya pelonggaran regulasi sehingga wisatawan domestik mulai berkunjung kembali ke Yogyakarta.

Beberapa narasumber lain seperti Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB UNDIP) Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. serta Wakil Presiden Indonesian Islamic Business Forum (IIBF), Sutrisno juga turut menjadi pembicara dalam webinar ini. Keduanya juga menyanyangkan buruknya peraturan yang masih belum jelas yang merugikan pelaku pariwisata.

Keduanya berharap bahwa dengan adanya webinar seperti yang diadakan PPI Dunia ini setidaknya akan menggugah pemerintah untuk lebih memperhatikan sektor pariwisata dan UMKM. Perhatian terhadap wisatawan lokal juga perlu ditingkatkan mengingat regulasi yang ketat dan rumitnya prosedur untuk bepergian ke luar negeri akan berimbas pada meningkatnya jumlah wisatawan domestik ke objek wisata tanah air.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES