Wisata

Wisata Kampung Pilang Blora, Sajikan Ragam Kearifan Lokal 

Minggu, 27 Februari 2022 - 22:44 | 157.63k
Warga Desa Pilang, Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora, kini bersemangat membangun sejumlah titik wisata secara swadaya.(Foto: Firmansyah/TIMES Indonesia) 
Warga Desa Pilang, Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora, kini bersemangat membangun sejumlah titik wisata secara swadaya.(Foto: Firmansyah/TIMES Indonesia) 
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BLORA – Upaya ini untuk memperkenalkan kreatifitas, seni budaya, keindahan alam serta peningkatan ekonomi warga setempat.(Foto: Firmansyah/Times Indonesia) Warga Kamoji yang merupakan akronim dari Kampung RT 5 RW 1, Desa Pilang, Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora, kini bersemangat membangun sejumlah titik wisata secara swadaya. Upaya tersebut untuk memperkenalkan kreatifitas, seni budaya, keindahan alam serta peningkatan ekonomi warga setempat.

Martono selaku ketua panitia penggagas desa wisata Kamoji menyatakan usaha yang menggunakan jalan lorong Rukun Tetangga (RT) tersebut, baru dibuka seminggu lalu dan diberi nama Wisata Kampung Pilang. Bagi para pengunjung yang datang ke tempat itu, harus menukar rupiah dengan koin bulat dari batok kelapa, untuk bisa berbelanja di stand kuliner yang disediakan.

Advertisement

Kampung-Pilang-Blora-2.jpgBagi para pengunjung bisa berbelanja dengan koin dari batok kelapa di stand kuliner yang disediakan. (Foto: Firmansyah/TIMES Indonesia)

"Tempat wisata ini baru launching pas tanggal cantik 22 Februari 2022. Dibuka tiap hari Minggu jam 6 pagi sampai 11 siang. Lorong jalan yang kita pakai sepanjang 300 meter. Sementara ada 8 stand, dimana tiap kelompok stand ada 3 orang pedagang," ujar Martono, Minggu (27/2/2022). 

Menurut pria berusia 45 tahun tersebut, titik wisata ini diperuntukkan bagi pedagang warga RT ini saja. Hal ini bertujuan untuk menggerakan ekonomi warga. Kalau ada pihak luar boleh ikutan, dengan cara menitipkan barang atau dagangan. 

"Harga rata rata 5 hingga 10 Ribuan. Diantaranya ada es dawet, beragam jamu tradisional, jajanan pasar, wedhang rempah, wedhang ronde, lontong sayur, pecel, rujak, produk UKM warga, hingga souvenir atau kerajinan tangan," terangnya. 

Martono yang merupakan alumni STIPER Jogja tersebut mengaku gagasan usaha itu berawal ketika masa pandemi, menimbulkan kegelisahan warga. Yang semula bekerja menjadi menganggur, dan akhirnya ada glenak glenik warga rembugan untuk mendapat tambahan kegiatan serta tambahan penghasilan. 

Kampung-Pilang-Blora-3.jpg

"Anggaran kegiatan ini swadaya. Hasil jualan murni buat ibu ibu untuk dibawa pulang. Minggu pertama total penjualan kotor 8 juta rupiah. Lumayan buat tambah tambah penghasilan rumah," katanya. 

Martono optimis wisata tersebut akan berkembang. Menu utama kearifan lokal jadi andalan. "Target utama bukan dijualannya, namun wisata kampungnya yang humanis, dinamis dan produktif," ucapnya.

Sementara itu, Ketua RT  Sartono mengaku bangga adanya wisata ini. Antusias warga yang datang pun luar biasa. "Hari pertama buka, Jam 9 pagi sudah kelarisan. Dan ternyata yang datang tidak hanya warga Randublatung, tapi ada Warga Daerah lain yang berdatangan," jelasnya.

Saat memasuki bulan Ramadhan mendatang, wisata Kampung Pilang digelar tiap hari, mulai pukul 15:00-21:00 WIB. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES